LSM Pemilu: Nomor Urut Bukan Angka Keberuntungan

Para calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta untuk Pemilihan Kepala Daerah 2017.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA.co.id – Selasa malam, 25 Oktober 2016, tiga pasangan calon Gubernur DKI Jakarta telah mengambil nomor urut untuk bertarung di Pilkada 2017 mendatang. Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), salah satu LSM yang bergerak di bidang Pemilu, Masykurudin Hafidz mengingatkan bahwa nomor urut bukan representasi dari kualitas para kandidat.

"Menjadikan nomor sebagai angka keberuntungan apalagi mistik sudah bukan zamannya lagi. Sikap politik dan rasional jauh lebih dibutuhkan," kata Masykurudin kepada VIVA.co.id, Rabu 26 Oktober 2016.

Masykurudin menjelaskan nomor urut tidak pernah menentukan apa-apa. Sangat mudah bagi pemilih untuk menghapal urutan nomor pasangan calon beserta partai politik pengusung jika pemilih sudah memiliki pilihan sendiri.

"Kemenangan bergantung pada adu konsep dan gagasan membangun Jakarta dan partai politik pengusung memanfaatkan masa kampanye secara intensif memengaruhi pemilih dengan visi, misi dan program yang dicanangkan," lanjutnya.

Sejak tadi malam, pascapengambilan nomor urut para kandidat,  tim pendukungnya sibuk menerjemahkan nomor-nomor tersebut baik melalui media sosial maupun seruan. Para tim pemenangan bahkan mulai mengait-ngaitkan nomor urut kandidat itu dengan Pilkada DKI Jakarta 2012 lalu.

Pilkada 2012, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional dan Partai Kebangkitan Bangsa ?yang mengusung Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli mendapatkan nomor urut 1 dan kalah di pilkada. Nomor ini sama dengan nomor urut yang diperoleh oleh pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Silviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PKB, PAN dan PPP.

?Pada Pilkada 2012, Partai Gerindra bersama PDIP yang mengusung Jokowi Widodo-Basuki Tjahaja Purnama mendapatkan nomor urut 3. Nomor ini sama dengan nomor urut yang diperoleh Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung PKS dan Gerindra.

?Pilkada 2012, dengan 6 pasangan calon yang bersaing, pasangan calon nomor 1 dan nomor 3 yang melaju ke putaran kedua. Pada Pilkada 2017 mendatang, Agus-Sylvi mendapatkan nomor urut 1, Ahok-Djarot mendapatkan nomor urut 2 sementara Anies-Sandiaga mendapatkan nomor urut 3.