Aceh Bisa Rawan di Pilkada, Golkar Yakin Ada Antisipasi BIN
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Provinsi Aceh adalah daerah yang masuk dalam kategori kerawanan tinggi dalam pilkada serentak 2017 nanti. Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Aceh-Sumatera Utara Partai Golkar, Andi Sinulingga meyakini bisa mengandalkan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk mendeteksi potensi ancaman di Aceh.
"Kami serahkan kepada BIN lah. Kami mengimbau supaya pilkada berlangsung aman, tidak ada terjadi apa-apa," kata Andi di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis 20 Oktober 2016.
Dia juga berharap segenap unsur keamanan dan masyarakat di Aceh bisa mengikuti pesta rakyat dengan sehat, tanpa melakukan kekerasan.
"Yang pasti kami mengimbau semua komponen di Aceh untuk mengikuti pilkada ini dengan aman dan ini kontestasi biasa aja," ujar Andi.
Andi mengungkapkan, dalam pilkada di wilayah Aceh, Golkar memilih berkoalisi dengan partai-partai lain meskipun Golkar sebenarnya bisa mengusung calon sendiri.
"Di Aceh semuanya koalisi. Ada beberapa daerah yang Golkar bisa mengusung sendiri tapi di kota tetap koalisi dengan partai lain," kata dia lagi.
Sebelumnya, berdasarkan scoring Indeks Kerawanan Pemilu 2017 versi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), daerah yang menyelenggarakan pemilihan gubernur yang masuk ke dalam kategori kerawanan tinggi yakni Provinsi Papua Barat, Aceh dan Banten.
Sedangkan 4 provinsi lainnya, Sulawesi Barat, DKI Jakarta, Kepulauan Bangka, Belitung, dan Gorontalo masuk ke dalam kategori kerawanan sedang.
"Sementara daerah yang menyelenggarakan pemilihan bupati dan pemilihan wali kota yang masuk ke dalam rawan tinggi sebanyak empat daerah, kategori rawan sedang 40 daerah dan kategori rawan rendah sebanyak 50 daerah," ujar Ketua Bawaslu, Muhammad.