Demokrat Tolak SBY Disebut Jago Pencitraan
- VIVA.co.id/Irwandi Arsyad
VIVA.co.id – Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan merespons tudingan Politikus PDIP Trimedya Panjaitan, bahwa Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyohono (SBY) dinilai jago pencitraan selama menjabat sebagai Presiden.
Sementara menurut Trimedya, yang dilakukan Presiden Jokowi saat hadir dalam operasi tangkap tangan di Kementerian Perhubungan bukanlah bentuk pencitraan.
"Biarkanlah rakyat yang menilai siapa yang jago pencitraan, siapa yang kerjanya cuma pencitraan, biar rakyat yang menilai," kata Syarief saat dihubungi VIVA.co.id, Senin, 17 Oktober 2016.
Menurutnya, SBY pada saat memerintah tidak mengutamakan citra. Presiden ke-6 tersebut menurut dia, biasa turun langsung mengatasi masalah bukan sekadar ingin menunjukkan kesan.
"Ada saatnya harus kerja betul. Presiden kan kerjanya banyak. Itu keliru (SBY jago pencitraan). Sekali lagi biar masyarakat yang menilai," kata Syarief.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi PDIP, Trimedya Panjaitan mengatakan, hadirnya Jokowi dalam operasi pemberantasan pungutan liar (pungli) di Kementerian Perhubungan bukan bagian dari upaya pencitraan.
"Banyak orang curiga ini upaya pencitraan dari Jokowi. Jokowi berbeda dari SBY yang jago pencitraan. Jokowi tidak jago pencitraan," kata Trimedya.
Sebelumnya, polisi melakukan OPP di Kantor Kementerian Perhubungan di Jakarta. Operasi terkait pungutan liar terjadi di ruang pelayanan masyarakat di kementerian yang dipimpin oleh Budi Karya Sumadi itu. Enam orang ditangkap dalam OPP ini, yang terdiri dari pegawai negeri sipil dan pekerja harian lepas di Kementerian Perhubungan serta seorang pekerja swasta di salah satu perusahaan.
(mus)