Pengamat Politik: Artis Berguna untuk Kumpulkan Massa

Ilustrasi artis yang berpolitik.
Sumber :
  • ANTARA/Dhoni Setiawan

VIVA.co.id - Sejumlah artis masuk ke dalam tim pemenangan calon di Pilkada khususnya DKI Jakarta. Dari tiga bakal calon yang ada, tidak ada yang tidak melibatkan mereka.

Kondisi tersebut menarik perhatian peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro. Ia pun memberikan ulasannya.

"Biasanya vote getter berguna untuk memeriahkan dan mengumpulkan massa dalam kampanye," kata Siti kepada VIVA.co.id, Jumat, 7 Oktober 2016.

Siti menuturkan vote getter yang potensial biasanya bisa menambah dukungan karena ia tak hanya menghibur tapi juga meyakinkan pemilih bahwa visi-misi calon yg didukung adalah visi-misinya pemilih.

"Artinya artis yang jadi vote getter tak hanya mampu menghibur tapi juga memahami visi-misi kandidat dengan baik sehingga ia bisa ikut menyampaikan visi-misi program calon," ujar Siti.

Meski demikian, dia mengimbau pada para petinggi partai politik untuk tidak asal dalam melibatkan artis-artis. Mereka juga harus menyeleksi. "Pemilihan vote getter juga perlu selektif agar trusted di mata publik."

Sebelumnya diberitakan, artis menjadi figur yang diminati partai politik dalam setiap kontestasi baik Pemilu, Pilpres ataupun Pilkada. Popularitas yang mereka sandang menjadi salah satu alasannya. Mereka dinilai bisa menarik suara sebanyak-banyaknya bagi partai ataupun seorang calon tertentu.

Situasi serupa terjadi di Pilkada DKI Jakarta. Sejumlah artis masuk ke dalam tim pemenangan para calon. Pada Pilkada yang akan digelar 2017 itu, terdapat tiga bakal calon yaitu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, serta Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.