DPR Pesimis Kenaikan Cukai Efektif Kurangi Perokok
VIVA.co.id – Kenaikan harga cukai rokok sebesar 10,54 persen dinilai tidak efektif dalam mengurangi jumlah perokok. Wakil Ketua Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mengatakan kenaikan cukai itu hanya berorientasi pada penambahan pendapatan negara dari sektor cukai.
"Wajar jika kemudian banyak orang yang pesimis bahwa kenaikan cukai itu dapat mengurangi jumlah perokok di Indonesia," kata Saleh, Senayan, Jakarta Pusat, Senin 3 Oktober 2016.
Menurut dia, pengendalian konsumsi rokok tidak hanya bisa mengandalkan kenaikan cukai dan harga rokok yang tinggi. Menurut dia cara yang lebih baik adalah kampanye bahaya merokok kepada anak-anak muda yang belum tersentuh rokok.
"Selama ini, kampanye pada perokok telah banyak dilakukan. Hasilnya belum memuaskan," ujar politikus PAN ini.
"Karena itu, perlu upaya keras agar tidak muncul perokok-perokok baru.”
Selain itu, agar produksi rokok tidak hanya menjadi alat konsumsi masyarakat Indonesia, dia juga meminta pemerintah agar membantu industri rokok supaya bisa memasarkan produk mereka di negara lain.
"Kita pun semestinya bisa menjual ke negara-negara lain. Dengan begitu, industri rokok tetap dapat beroperasi dan menciptakan lapangan pekerjaan," kata Saleh.