PDIP Ingin Perkuat Jatidiri Yogya Sebagai Pusat Kebudayaan
- VIVA.co.id/ Moh Nadlir
VIVA.co.id – Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, Pilkada Kota Yogyakarta bagi PDIP ditempatkan sebagai ritual kebudayaan, untuk memperkuat Yogya sebagai sumber kebudayaan.
Menurutnya, Yogyakarta merupakan bauran sempurna sebagai kota revolusi, kebudayaan, pendidikan, dan pusat pengembangan kebudayaan.
"Yogyakarta merupakan bauran sempurna sebagai kota revolusi, kota kebudayaan, pendidikan, dan pusat pengembangan kebudayaan Jawa yang mengedepankan nilai-nilai kultural penuh dengan kreativitas dan daya cipta,” kata Hasto dalam keterangan persnya, Minggu 2 Oktober 2016.
Di Pilkada Yogyakarta, PDIP mengusung pasangan Imam Priyono dan Ahmad Fadli. Pasangan calon yang diusung itu, diminta mengembangkan Yogya dalam perspektif kebudayaan.
“Kenyataan, Yogja sebagai sumber kebudayaan inilah yang akan diperjuangkan pasangan Imam Priyono dan Ahmad Fadli yang diusung PDI Perjuangan di Pilkada Yogjakarta," katanya.
Hasto menjelaskan, pesan kebudayaan itu secara khusus disampaikan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, ketika memberikan arahan tentang Pilkada Kota Yogyakarta bagi pasangan Imam-Fadli.
Dalam tradisi kebudayaan yang mencerminkan bagaimana Pancasila hidup mengakar dalam keseharian masyarakat Yogya, yang dikenal sangat toleran dan bergotong royong, maka pasangan Imam-Fadli harus mampu menggelorakan Yogya sebagai pusat kebudayaan dan sekaligus kota yang merekam jejak sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa.
“Bahkan, saya sendiri lahir di Yogya, karena itulah kembangkan seluruh perspektif kebudayaan di kota pendidikan tersebut,” pesan Megawati sebagaimana ditirukan oleh Hasto Kristiyanto.
Upaya menjadikan Yogyakarta sebagai sumber kebudayaan, harus memperhatikan aspek kontinuitas dan kreativitas budaya.
"Yogyakarta harus penuh dengan ruang publik dengan taman-taman kota yang indah, penataan rumah-rumah penduduk dengan keseluruhan nuansa kebudayaan Jawa, ruang ekspresi kebudayaan, dan museum-museum yang mempertemukan gambaran masa lalu, masa kini dan masa depan," kata Hasto.
Hasto menegaskan, komitmen PDI Perjuangan untuk menjadikan kota Yogya berdiri kokoh menjadi kota yang berkepribadian.
"Garis imajiner Gunung Merapi, Tugu, Kraton, dan Laut Selatan, dengan nilai sangkan paraning dumadi, kosmologi Jawa empat papat lima pancer dan lain-lain, akan menjadi dasar penataan tata ruang Yogya," ucap Hasto. (asp)