PKB Punya 4 Harapan Besar untuk Agus dan Sylviana
- VIVA.co.id/Moh. Nadlir
VIVA.co.id – Munculnya nama Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dari “Koalisi Cikeas” menimbulkan kejutan. Sekretaris Jenderal DPP PKB, Daniel Johan, yakin mereka akan menjadi pasangan alternatif terbaik bagi warga DKI Jakarta saat Pilkada 2017.
Menurut Daniel, pasangan Agus dan Sylviana Murni harus memaparkan konsep pembangunan dan kepemimpinan alternatif yang membedakan dengan petahana Ahok yang suka gusur, tidak ramah dengan rakyat kecil, sering marah-marah, serta arogan.
“Agus dan Silvi harus jelaskan konsep mau dibawa ke mana Jakarta, bagaimana nasib warga Jakarta 5 tahun ke depan, dan bagaimana mewujudkan kepemimpinan yang bersih dan ramah bagi warga jakarta," kata Daniel dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 24 September 2016.
Ia menjelaskan bahwa pasangan yang diusung partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN mempunyai tantangan menyelesaikan beberapa permasalahan krusial Ibukota. Pertama, yaitu mengatasi banjir dan macet melalui kebijakan-kebijakan jitu dan pembangunan infrastruktur termasuk penataan seluruh aliran air dari hulu sampai hilir harus lancar dan bersih termasuk perbaikan jalan-jalan kampung dan non-protokol menjadi mulus sehingga bisa menjadi jalur alternatif.
"Kedua yaitu mewujudkan Jakarta yang bersih hijau-asri dan nyaman mulai dari gang di kampung sampai sepanjang jalur jalan protokol," ujar Daniel.
Sementara yang ketiga, lanjutnya, yaitu mewujudkan kota jasa dengan pelayanan umum yang berkualitas, murah, dan cepat, tanpa suap dan dihambat, mulai dari urusan di tingkat RT sampai gubernur termasuk segala perizinan.
Sedangkan untuk yang keempat yaitu memprioritaskan anggaran bagi kesejahteraan rakyat kecil dan kemudahan mendorong usaha kecil menengah rakyat bergelora dengan kartu jaminan kesehatan pendidikan transportasi umum dan kebutuhan pangan pokok rakyat.
"Termasuk penataan yang manusiawi dan indah bagi kaki lima dan pasar rakyat yang mampu menarik pembeli dan wisatawan, juga penataan lingkungan warga kampung sehingga asri tidak kumuh," lanjut Daniel.
(ren)