Alasan PDIP Pilih Ahok-Djarot di Pilkada DKI Jakarta 2017
VIVA.co.id – PDI Perjuangan akhirnya menetapkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat menjadi calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pemilihan kepala daerah serentak pada Februari 2017.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, ada empat pertimbangan mengapa PDIP memilih pasangan petahana tersebut menjadi calon gubernur dan calon wakil gubernur.
Pertama, Ahok panggilan akrab Basuki merupakan petahana yang telah diusung PDIP pada pilkada 2012 bersama Jokowi. Atas kondisi tersebut PDIP berharap Ahok dapat meneruskan tugas-tugas yang telah mereka usung sebelumnya.
Kedua, berdasarkan ideologi kedua pasangan berkomitmen akan menjalankan Tri Sakti, mengamalkan Pancasila, mengusung persatuan Indonesia dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sehingga ini menjadi keputusan final partai.
Ketiga, dalam pandangan PDIP, pasangan Ahok-Djarot dinilai dapat bersinergi dengan Pemerintah Pusat dan dapat melanjutkan program Nawa Cita yang diusung partai.
Keempat, PDIP berpandangan, pasangan ini mampu meneruskan Jakarta Baru yang sebelumnya diusung Jokowi. Selain itu, partai juga melihat survei masih menunjukkan kepuasan terhadap kinerja Ahok dalam satu tahun terakhir.
"Atas dasar-dasar pertimbangan tersebut, PDIP akan menyatu guna mengamankan kemenangan pasangan Ahok dan Djarot pada Pilkada 2017," tegas Hasto, di DPP PDIP, Menteng, Selasa 20 September 2016.