Dukung Jokowi, Elektabilitas Golkar Terdongkrak
- VIVA.co.id/M. Ali. Wafa
VIVA.co.id – Direktur Center Strategic International Studies (CSIS) Philips J Vermonte menyatakan, keputusan Partai Golkar yang sejak dini menyatakan sikap akan mendukung Joko Widodo pada Pilpres 2019 sangat membantu meningkatkan elektoral pemilih partainya.
Hal itu disampaikan Philips ketika menggelar konfrensi pers hasil survei yang dilakukan oleh CSIS tentang Optimisme Publik, Konsolidasi Kekuasaan dan Dinamika Elektoral Partai Politik 2 Tahun Kepemimpinan Jokowi di Kantor CSIS, Jalan Tanah Abang III, Jakarta Pusat, Selasa, 13 September 2016.
Philips menilai, tingkat kepuasan publik terhadap dua tahun kepemimpinan Jokowi mencapai 66.5 persen. Angka itu naik sekitar 15 persen dibanding survei yang dilakukan oleh CSIS pada bulan Oktober 2015 lalu, diangka 50.6 persen.
Naiknya tingkat kepuasan publik itu, lanjut Philips, juga mempengaruhi dinamika elektoral partai politik menjelang pemilu serentak akan datang.
"PDIP tahun lalu tingkat elektabilitas partainya 32.0 persen, sekarang naik menjadi 34.6 persen. Begitu juga dengan Golkar, tahun lalu tingkat elektabilitas partainya 11.4 persen, hari ini menjadi 14.1 persen," kata Philips.
Tidak hanya itu, ia juga menegaskan, apabila pemilihan presiden dilakukan hari ini, maka partai-partai yang mendukung Presiden Jokowi otomatis mengalami peningkatan perolehan suara.
"Saya katakan Golkar sangat diuntungkan di sini. Strategi Golkar yang menyatakan dukungan Jokowi dapat mendulang suara hingga 33 persen. Artinya memang penentuan figur itu dapat men-direct dukungan terhadap partai," kata Philips.
Hal yang sama juga akan terjadi pada Partai PDI Perjuangan. Kata Philips, jika PDIP kembali mencalonkan Jokowi pada Pilpres mendatang, maka PDIP akan mendulang suara hingga 45 persen. (ase)