Fadli Zon Antusias dengan Koalisi Kekeluargaan

Istri Hatta Rajasa dan Fadli Zon kunjungi Solo
Sumber :
  • VIVAnews/Fajar Sodiq

VIVA.co.id - Koalisi Kekeluargaan yang diusung tujuh partai politik yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), telah menentukan kriteria pemimpin DKI Jakarta yang akan dipakai.

Mengenai hal ini, politisi partai Gerindra, Fadli Zon, menilai positif dibentuknya Koalisi Kekeluargaan tersebut. Dia menilai koalisi itu sebagai inisiatif yang baik, dan sebagai penjajakan, meski belum mencapai final.

"Itu inisiatif dari partai politik di Jakarta. Saya kira itu inisiatif yang bagus saja. Namanya sedang menjajaki, semua kemungkinan harus dijajaki," ujar Fadli, yang ditemui di Bilangan Tebet, Jakarta Selatan, usai menghadiri Konferensi Pers Jakarta Melayu Festival, 10 Agustus 2016.

Lebih lanjut Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI ini menyampaikan rasa optimisnya akan dibentuknya Koalisi Kekeluargaan dalam menghadapi Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Bertemunya tujuh partai politik di Jakarta kemudian membentuk semacam koalisi kekeluargaan saya kira itu bagus, tapi itu belum final. Finalnya bukan di tingkat DKI (Daerah Khusus Ibukota) tapi di tingkat pusat," ucap Fadli.

Namun sayangnya Fadli Zon belum banyak bicara soal calon yang bakal diusungnya nanti.

"Masih proses belum keputusan final. Keputusan final itu ketika partai politik bersangkutan mencalonkan paket atau orang atau kandidat siapa yang diusulkan," ucap Fadli.

Fadli menegaskan bahwa partai Gerindra tetap mengusung Sandiaga Uno.

"Yang jelas dari Gerindra akan mencalonkan Sandiaga Uno. Tapi karena tidak bisa mengusung sendiri, tentu kami harus mengajak partai politik lain untuk berjuang bersama-sama," ujarnya menegaskan.

Fadli juga mengisyaratkan bahwa Gerindra Masih membuka koalisi dengan partai manapun.

"Koalisi masih terbuka dengan siapa saja. Di tingkat Jakarta sudah terjadi, tinggal di tingkat pusat. Kita tunggu komunikasi di tingkat pusat. Nanti kita lihat bagaimana dinamika dan komunikasi politiknya," tegas dia.

(ren)