Koalisi Penantang Ahok Diprediksi Tak Bakal 'Berumur' Lama

Tujuh partai politik saat membentuk Koalisi Kekeluargaan untuk melawan calon Gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad Solihin

VIVA.co.id – Politikus Golkar yang juga pendukung Gubernur Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama, Nusron Wahid mengatakan, adanya Koalisi Kekeluargaan oleh partai-partai politik yang bukan pendukung Ahok justru menunjukkan kualitas Ahok, calon petahana itu.  Lahirnya koalisi tersebut menurut Nusron tidak mengejutkan.

"Kan gitu, namanya jagoan pasti dikeroyok. Ahok ini kan jagoan  pasti dikeroyok dong, udah biasa," ujar Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) itu di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa, 9 Agustus 2016.  

Para pendukung Ahok termasuk Partai Golkar, Partai NasDem dan Partai Hanura kata dia tidak memiliki strategi khusus untuk memenangkan Ahok. Termasuk belum menentukan calon pasangan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.

"Soal wakil gubernur kami simulasi sama Pak Ahok. Kalau nanti PDIP masuk siapa wakilnya. Kalau tidak masuk siapa wakilnya," kata Nusron menyinggung masih mungkinnya PDIP bergabung mendukung Ahok.

Namun kata dia, soal dukungan terhadap Ahok tersebut sangat bergantung pada keputusan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Lebih jauh, Koalisi Kekeluargaan dianggapnya bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Bahkan mantan Anggota DPR itu memprediksi bahwa koalisi itu tak bakal bertahan lama.

"Saya juga melihat koalisi itu terbentuk hanya karena emosi sesaat, mencoba melakukan simulasi. Tapi feeling saya enggak bakal utuh Koalisi Kekeluargaan itu."

(mus)