Politisi PDIP Soroti Kinerja Kepala BIN

Anggota Komisi Luar Negeri DPR dari PDIP, Charles Honoris.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lilis Khalisotussurur

VIVA.co.id – Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDIP, Charles Honoris, memberikan komentar soal isu reshuffle kabinet. Meski ia memberikan kepercayaan penuh pada presiden untuk reshuffle, ia memberikan catatan pada kinerja Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso.

"Kalau di komisi I, bidang intelijen kita butuh kepala BIN baru yang mungkin bisa koordinasi dengan lebih baik dengan penegak hukum dalam hal ini kepolisian. Sehingga bisa lebih efektif berantas terorisme," kata Charles di Gedung DPR, Jakarta, Kamis 14 Juli 2016.

Ia mengatakan pengangkatan Gories Mere sebagai staf ahli bidang intelijen memberikan sinyal jelas kemungkinan istana tidak percaya dengan kepala BIN saat ini.

"Saya belum lihat ada prestasi menonjol dari kinerja BIN hari ini. Kalau bicara pemberantasan terorisme kita apresiasi kepolisian, BNPT, Densus 88 yang bisa mengungkap Santoso. Tapi kita belum lihat koordinasi yang baik, sharing intelijen antara BIN dan kepolisian," kata Charles.

Dia menyoroti usul BIN yang malah meminta agar kewenangannya ditambah dengan penangkapan. Pandangan ini dianggap salah karena BIN berfungsi untuk pengumpulan data intelijen untuk penegak hukum dan bukan melakukan aksi di lapangan.

"Kita kan masih anut criminal justice model dalam terorisme. Kita belum beralih ke internasional security model seperti Malaysia dan Singapura. Kita hormati asas hukum dan praduga tak bersalah," kata Charles.