Bom Solo, Kapolri Diminta Tetapkan Siaga 1 Polres dan Polda
- Antara/ Ismar Patrizki
VIVA.co.id – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Nasir Djamil mengutuk keras aksi bom bunuh diri yang terjadi di Mapolresta Surakarta pagi tadi. Kejadian ini kata dia menjadi bukti bahwa institusi Kepolisian masih rawan menjadi sasaran pelaku aksi teror.
"Kami meminta polisi segera mencari jejak rekam pelaku apakah bagian dari jaringan terorisme atau pelaku tunggal," kata Nasir saat dihubungi, Selasa 5 Juli 2016.
Politikus PKS ini tidak membantah jika kejadian ini bisa sengaja dilakukan setelah penetapan Komjen Polisi Tito Karnavian sebagai Kapolri. Tito selama ini dianggap sebagai figur yang cukup mumpuni menanggulangi terorisme.
"Atau sengaja membuat teror menjelang perayaan Idul Fitri," ucapnya.
Dengan kondisi menjelang Idul Fitri, Komisi III DPR meminta Kapolri agar segera menetapkan kondisi siaga kepada seluruh jajaran Polda dan Polres di seluruh Indonesia terutama pada saat malam takbiran.
Nasir juga menilai adanya bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta yang waktunya tak berselang lama dengan bom Turki dan Madinah bisa menunjukkan relasi jaringan pelaku.
"Apalagi kejadian di Surakarta itu berbarengan dengan kejadian bom bunuh diri di Arab Saudi. Apakah ini kebetulan atau ada kaitannya, hanya pihak intelijen yang bisa menjawabnya," kata Nasir.