Menko Luhut Respons Positif Masukan Mantan Teroris
- ANTARA/Dedhez Anggara
VIVA.co.id – Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa upaya melawan terorisme dan upaya deradikalisasi adalah tugas bersama. Langkah perlawanan terhadap terorisme harus melibatkan banyak elemen termasuk para mantan teroris yang telah bertobat seperti Ali Imron.
"Ya keinginan itu akan kami fasilitasi dan saya pikir baik. Program itu sudah dirancang dan berjalan, tinggal kita isi ramai-ramai. Kan bukan pekerjaan satu orang," kata Luhut saat hadir dalam acara Buka Puasa Bersama di Masjid Al Fataa, Menteng, Jakarta, Selasa, 28 Juni 2016.
Pernyataan Luhut menyikapi pernyataan mantan teroris Bom Bali, Ali Imron yang telah bertobat dan ingin membantu pemerintah melawan kelompok teroris dan kelompok radikal lainya.
"Seperti yang saya jelaskan tadi kita kan enggak mau Indonesia seperti Suriah yang enggak ada damainya. Kita kan ingin kedamaian seperti ini," kata dia.
Untuk itu menurutnya pemerintah termasuk Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) telah merangkul banyak pihak untuk melakukan upaya deradikalisasi. Bahkan Luhut mengajak Direktur Wahid Institute Yenny Wahid yang juga putri mantan Presiden Gus Dur untuk ikut berpartisipasi.
Namun Purnawirawan Jenderal TNI ini enggan berkomentar terkait apakah ada jaminan mantan teroris ini tidak akan berbalik bila dilibatkan dalam program deradikalisasi. Namun Luhut yakin keinginan para mantan teroris memang disampaikan dengan tulus.
"Saya yakin nurani mereka akan lihat juga kalau kita jelaskan apa yang terjadi. Tidak ada yang bisa jamin hidup. Apa Anda bisa jamin saya juga. Ya kita berdoalah kita sama-sama. Semua warga negara Indonesia yang ingin Indonesia ini damai tidak rusuh ke depan," lanjut Menko tersebut.