Kuat Sebagai Mesin Politik, Golkar Minim Figur Capres

Priyo Budi Santoso saat deklarasikan diri maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar, Kamis (14/4/2016).
Sumber :

VIVA.co.id – Calon Ketua Umum (Caketum) Partai Golkar, Priyo Budi Santoso mengaku Partai Golkar sebagai partai besar dan memiliki posisi penting di parlemen, masih kesulitan dalam mencari figur, atau sosok yang bisa diusung sebagai calon Presiden pada pemilu mendatang.

Pernyataan Priyo tersebut, terucap dalam debat Caketum Partai Golkar yang berlangsung di Dyandra Convention Hall, Surabaya, Rabu 11 Mei 2016.  Debat Caketum ini merupakan yang kedua dari tiga sesi digelar, sebelum dilaksanakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).

"Kami hebat dalam kendaraan, tetapi keteteran menyiapkan figur number one, sebagai presiden," ujar Priyo menjawab pertanyaan panelis politik Hanta Yudha yang disiarkan langsung melalui tvOne, Rabu.

Bila nantinya terpilih menjadi Ketua Umum Golkar, mantan Wakil Ketua DPR itu mengaku tidak akan gegabah mengusung capres.

"Saya akan men-drive memprakarsa untuk banyak hal. Kalau partai kami harus mencalonkan capres, atau cawapres itu kehendak alam siapa pun dihalangi, siapa pun ia," ungkap dia.

Priyo berkomitmen akan mengajak seluruh pimpinan Golkar baik pusat maupun daerah untuk memutuskan siapa capres, atau pun cawapres yang akan diusung Partai Golkar.

"Saya akan tanyakan dulu seluruh ketua ke rapimnas, kita akan gunakan konvensi itu, atau konsultasi dengan dewan pembina atau apa. Yang pasti, Golkar mengenai calon presiden akan kita putuskan dengan cara hebat, cara demokrasi ala Golkar," paparnya.

Ia menambahkan, ide konvensi calon pemimpin itu merupakan ide orisinil Golkar. "Itu tak terbantahkan," tegasnya.

Ada delapan caketum yang merebutkan kursi orang nomor satu di Partai Golkar, delapan caketum yang dimaksud, yaitu Aziz Syamsyudin, Mahyudin, Setya Novanto, Ade Komarudin, Syahrul Yasin Limpo, Airlangga Hartarto, Indra Bambang Utoyo, dan Priyo Budi Santoso. (asp)