Pemerintah Tak Mau Gegabah soal Pembebasan Sisa Sandera WNI
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Sepuluh warga negara Indonesia yang disandera sebulan lebih oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina sudah dibebaskan. Namun, masih ada empat warga lagi yang tengah disandera sehingga pemerintah Indonesia tidak mau gegabah dalam upaya untuk membebaskan mereka.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan saat ini pemerintah masih terus melakukan proses negosiasi.
"Ya dalam proses karena ini kan berbeda tempat. Jadi dalam proses," jelas Jusuf Kalla di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu 4 Mei 2016.
Pemerintah, kata JK, akan memiliki langkah-langkah strategis dan tidak bisa membeberkan beberapa hal terkait yang perlu dirahasiakan. Namun uang tebusan kata Jusuf Kalla bukan salah satu opsi yang dipertimbangkan.
"Kami tidak bicara itu (uang tebusan dalam negosiasi)," lanjut JK.
Dia menegaskan bahwa uang tebusan tidak akan dipertimbangkan, sebab hal tersebut akan menjadi preseden buruk bahkan memancing para perompak melakukan penyanderaan kembali.
"Pemerintah tidak pernah dengan cara apa pun tidak ada tebusan. Oleh karena itu kami juga tidak ingin ada (penyanderaan) karena kalau tebusan nanti terulang," jelasnya.
Pemerintah kata dia terus berupaya meskipun hingga saat ini, JK sendiri tidak bisa memberikan jaminan tenggat pembebasan WNI tersebut.
"Ya, lebih cepat lebih baik. Tapi tentu perkembangan lah yang menentukan," kata mantan Ketua Umum DPP Golkar itu.
(ren)