PDIP Segera Uji Kepatutan Bakal Cagub DKI Jakarta
- VIVA.co.id/ Moh Nadlir
VIVA.co.id – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkapkan, DPP PDIP pekan depan akan menggelar uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) bakal calon gubernur dan wakil gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta 2017. Uji kepatutan dan kelayakan, akan ditentukan jadwal pastinya dalam rapat dengan DPD PDIP DKI Jakarta.
"Baru akan rapat dengan DPD PDIP DKI. Makanya, fit and proper test bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI menyusul minggu depan," kata Hasto di Istora Senayan, Jakarta, Rabu 27 April 2016.
PDIP mengedepankan uji kepatutan dan kelayakan bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah di daerah terlebih dahulu. "Jadi, biar luar jawa lebih kelar dulu semua. Kalau daerah, rata-rata bakal calon yang daftar 6-12 orang. Jakarta banyak sekali, 35 orang daftar penjaringan," ujar dia.
DPP PDI Perjuangan hari ini menggelar uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) seleksi 156 bakal calon yang akan maju di sejumlah daerah untuk Pilkada 2017 mendatang. Uji kepatutan dan kelayakan tersebut menjadi kewenangan Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan.
"DPP yang handle, misal ada daerah kecil ya dijadikan satu. Papua ada 20 daerah ya dijadikan satu, Sulawesi ya di Makassar, Aceh, dan lain sebagainya. Untuk Kalimantan hari ini digelarnya di Jakarta," kata Hasto.
***
Hasto menuturkan, melalui uji kepatutan dan kelayakan akan dilakukan assesment oleh para psikolog, guna menilai kepribadian, kepemimpinan, dan daya juang, serta kemampuan menyelesaikan masalah.
Tak hanya uji kepatutan dan kelayakan bakal calon gubernur dan wakil gubernur di sejumlah daerah. PDI Perjuangan, menurut Hasto, juga mengirimkan tim untuk melihat dan menilai peta kekuatan politik di daerah yang menggelar Pilkada.
"Nah, hasilnya akan digabungkan dengan potret calon. Setelah itu disurvei, hasilnya akan jadi bahan keputusan final kita," ujar dia.
Hasto menegaskan, PDI Perjuangan dalam memutuskan calon yang akan diusung tidak dilihat dari hasil survei. Tetapi, kemampuan hasil uji kepatutan dan kelayakan juga akan menjadi pertimbangan.
"Jad, kita tak sekadar melihat, mencermati hasil survei saja. Tetapi, kemampuan calon menghadapi masalah, daya juang, dan kemampuan cari solusi akan jadi pertimbangan kita," kata Hasto. (asp)