Munaslub Golkar Perlu Tarik Iuran, Ini Alasannya

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie bersama sejumlah petinggi Golkar, Jumat (19/2/2016)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA.co.id – Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (ARB), menjelaskan urgensi iuran gotong royong untuk pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar pada 23 Mei 2016 di Bali.

"Kan kalau biasanya transportasi tidak dibayar. Bayar sendiri-sendiri. Kemudian uang saku tidak dikasih. Bagaimana kalau di Bali tidak ada uang saku," kata ARB di Hotel Fairmont, Jakarta, Jumat 22 April 2016.

Dia menjelaskan bahwa pelaksanaan Munaslub Bali dengan jumlah peserta sekitar 1.500 orang ditambah konsumsi dan keperluan lainnya pasti membutuhkan dana yang cukup besar. Oleh karena itu, dana dikumpulkan bersama-sama oleh pengurus Golkar, anggota dan para kandidat ketua umum partai.

"Yang bersentuhan dengan kandidat (debat kandidat dan kampanye) itulah yang dibebankan kepada kandidat. Yang tidak bersentuhan dengan kandidat dibebankan secara gotong royong. Ini untuk memberikan suatu kesan gotong royong dan praktik gotong royong di dalam tubuh Partai Golkar," kata ARB.

Menurutnya, hasil iuran tersebut dalam porsi yang paling besar akan dialokasikan untuk transportasi, makanan, dan uang saku. Bentuk iuran ini sebelumnya menurut panitia diyakini akan mampu mencegah adanya pemberian "uang saku" oleh pihak tertentu yang terkait dengan politik uang.
 
"Maksudnya baik, mencegah supaya jangan sampai semua memberikan (uang saku) banyak-banyak begitu. Habisnya jauh lebih besar daripada itu. Kalau itu (uang saku) pasti meminimalkan (politik uang) tapi kalau menyetop (politik uang) saya enggak tahu," kata ARB.

(ren)