Kapolri Badrodin Haiti Dituding 'Cari Aman'
- Antara/ Reno Esnir
VIVA.co.id – Anggota Komisi III DPR Syarifuddin Sudding mempertanyakan sikap Kapolri Badrodin Haiti yang tidak membela institusinya atas sejumlah kejadian terkait terorisme, termasuk soal deponering, Kepolisian dianggap kurang lantang menyampaikan sikap. Badrodin dicap Politikus Hanura itu terlalu "bermain aman".
"Kapolri belum ada terobosan agar Kepolisian bisa laksanakan tupoksi secara baik. Miris. Ada beberapa kejadian," kata Syarifuddin dalam Rapat Komisi III dengan Kapolri, Jakarta, Rabu, 20 April 2016.
Ia menyebutkan, reserse Kepolisian telah bekerja secara maksimal atas kasus yang ditanganinya. Tapi kasus yang telah ditangani terkait mantan pejabat KPK tersebut malah dihentikan karena deponering ataupun SKP2.
"Kapolri diam saja. Tidak ada langkah yang dilakukan. Malah Kepolisian seperti mengamininya," kata Syarifuddin.
Kasus selanjutnya, Kepolisian sempat mendapatkan apresiasi karena dianggap cukup cepat menangani terorisme dalam kasus Bom Thamrin. Sayangnya dalam kasus Siyono yang diduga ada kesalahan prosedur dalam penangkapan, Badrodin dinilai kurang lantang membela Densus 88.
"Tapi lagi-lagi Kapolri diam saja. Tidak lakukan apa-apa. Tidak melakukan pembelaan yang dilakukan Densus. Selama ini kami hargai dan apresiasi yang dilakukan Densus," katanya.
Sudding menyebut, Kapolri Badrodin Haiti mengambil posisi sebagai safety player yang artinya cenderung menghindari konflik karena sudah berada pada posisi nyaman.
"Bapak sebagai pimpinan harus tampil di depan untuk bela jajarannya yang telah bekerja secara optimal.”
(mus)