Novanto Tak Tahu Caketum Harus Setor Rp20 M

Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto di Surabaya, Senin (22/2/2016).
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Tudji Martudji

VIVA.co.id – Calon Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto, tidak mempersoalkan adanya uang iuran untuk menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) bagi para calon ketua umum yang akan maju.

Panitia Munaslub Golkar sempat mewacanakan iuran Rp20 miliar bagi setiap calon ketua umum yang hendak maju. Sejumlah kandidat mempersoalkan besarannya.

"Kalau soal iuran saya belum pernah tahu ya. Tapi yang selama ini di Partai Golkar yang saya ketahui kita selalu gotong royong untuk partisipasi bagi anggota-anggota yang memiliki kemampuan lebih," kata Novanto di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 15 April 2016.

Novanto percaya, keputusan yang diambil oleh pihak panitia Munaslub Golkar sudah memberi keputusan yang terbaik untuk kelancaran agenda yang akan digelar 17 Mei 2016 itu.

"Semua ini kita percayakan kepada pihak panitia Munas. Saya yakin panitia Munas masih berikan yang terbaik, tidak seperti yang diisukan," kata Ketua Fraksi Golkar DPR ini.

Wacana penarikan setoran itu sebelumnya disampaikan Ketua Panitia Pengarah Munaslub Partai Golkar, Zainudin Amali. Menurut dia, gagasan itu muncul sebagai langkah untuk meminimalkan praktik jual beli suara. Namun, hal itu belum menjadi keputusan final.

Salah satu Caketum Partai Golkar, Ade Komarudin, mengaku tak mau ambil pusing. Dia menilai itu hanyalah wacana yang tak perlu dibesar-besarkan.

"Itu wacana, wacana nggak usah ditanggapi," kata Ade saat ditemui di kediaman B.J. Habibie di Jalan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 14 April 2016.

Caketum Partai Golkar lainnya, Priyo Budi Santoso mengatakan, pemberitaan isu adanya setoran tersebut adalah gosip dan tidak benar.

"Mengenai pemberitaan tentang uang Rp20 miliar itu adalah gosip, saya sudah menghubungi langsung Ketua SC pak Nurdin, dia pun geleng-geleng bertanya siapa yang menyebarkan isu tersebut," kata Priyo saat mendeklarasikan maju sebagai Caketum Golkar di Gedung DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Kamis 14 April 2016.

(mus)