Gerindra: Jangan Ikut-ikutan Tak Sopan Seperti Ahok

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Sumber :
  • tvOne

VIVA.co.id – Hobi nyinyir Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama membuat Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, terusik. Terbaru, pernyataan Ahok mengatakan Badan Pemeriksa Keuangan RI ngaco dinilai tidak pantas. Sebab, BPK merupakan lembaga tinggi negara yang berdasarkan konstitusi memang memiliki tugas melakukan audit.

"Saya sudah bilang, Ahok sebut BPK ngaco itu pelecehan terhadap lembaga negara," kata Dasco di gedung DPR RI, Jakarta, Jumat 15 April 2016.

Keberadaan lembaga itu diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 pada Bab VIIIA tentang Badan Pemeriksa Keuangan. Ketentuan lebih spesifik diatur dalam Pasal 23E, 23F, 23G.

Mengingat sangat kuatnya landasan eksistensi BPK dibanding seorang gubernur, Dasco menyarankan agar BPK mengadukan permasalahan itu ke jalur hukum ketimbang menanggapi tudingan Ahok lewat media sosial ataupun media massa.

"Laporkan saja ke polisi kalau enggak suka, pidanain. Kalau enggak suka (dibilang ngaco), jangan nantang debat, adu panco atau berantem, enggak jelas. Laporin aja ke polisi," ujar Dasco.

Namun demikian, Anggota Komisi III DPR RI ini meminta Ketua BPK sebagai pejabat negara tak menyikapi berlebihan pernyataan Ahok. Menurutnya, perilaku Ahok yang tidak mengindahkan sopan santun tak perlu ditanggapi sama, tapi tetap harus menempuh jalur yang bermartabat.

"Sikap enggak sopan Ahok Itu biarin saja. Biar saja Ahok sikapnya begitu, yang tidak sopan jangan diimbangi dengan tidak sopan. Saya sangat menyesalkan dengan yang terjadi," ujarnya.

Anggota Komisi III DPR RI ini menjelaskan pernyataan Ahok yang menghina BPK sama saja dengan menghina Preiden Jokowi.

"Kalau Ahok bilang BPK ngaco berarti menganggap semua ngaco. BPK itu lembaga negara, kalau dia bilang ngaco berarti, ya simpulin sendiri," ucapnya. (ase)