Akom Minta Restu BJ Habibie

Akom bersama timsesnya menemui BJ Habibie
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bayu Nugraha

VIVA.co.id – Calon Ketua Umum Partai Golkar, Ade Komarudin (Akom), menyambangi kediaman Presiden ketiga Republik Indonesia B.J. Habibie, di Jalan Patra Kuningan, Kamis malam 14 April 2016. Kedatangannya itu untuk meminta restu untuk maju menjadi Ketua Umum Golkar di Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Bali 17-19 Mei 2016 mendatang.

Ade hadir didampingi tim suksesnya MS Hidayat, Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar M Misbakhun, Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Golkar Bambang Soesatyo serta Firman Soebagyo dan John Kenedy Aziz.

"Kami ingin melaporkan ke Pak Habibie bahwa kami tim pemenangan saya yang dipimpin Pak Hidayat dan yang hadir dalam kesempatan ini ingin memohon doa restu untuk menjadi maju ketua umum dan sudah mendeklarasikan di Yogya," kata Ade di kediaman B.J Habibie, Jalan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 14 April 2016.

Akom yang merupakan Ketua DPR RI ini juga memaparkan, dalam pertemuan ini, Habibie pun memberikan restu dan support kepada pihaknya untuk maju memperjuangkan Golkar.

"Ya beliau tadi menyampaikan bahwa beliau men-support saya dan tim ini untuk berjuang. Dan juga tadi disampaikan karena Mas Ilham (anak Habibie) dan nanti kalau saya memang diberikan kemenangan, Mas Ilham dan Mas Toriq Habibie memberikan dukungan kepada partai ini agar lebih kuat utamanya di dewan pakar," katanya.

Akom meminta Habibie memberikan arahan banyak sebagaimana rapimnas yang lalu. Menurutnya, Habibie menyampaikan harapan bahwa ketua umum Golkar idealnya berusia antara 40 sampai 60 tahun.

"Beliau tetap titik tekannya adalah 40 sampai 60 usianya. Dan kalau bisa yang usia 60 itu benar-benar dibutuhkan betul, Kira-kira begitu. Kalau betul-betul juga butuhkan usia 40 kalau bisa ya kira-kira umurnya yang diharapkan pak Habibie seperti itu," ucapnya.

Habibie ingin agar semua fokus dan menjadi partai yang disiplin. Soal pembiayaan parpol disampaikan bahwa partai tidak boleh tergantung kepada uang dan uang bukan segalanya bagi pelaku demokrasi.

"Ini bicara demokrasi dalam pengertian secara keseluruhan sebagaimana diketahui Pak Habibie adalah presiden yang menurut kami terus terang saja bapaknya demokrasi Indonesia. Demokrasi dalam pengertian yang dimulai dari kepeloporan Pak Habibie dan kebebasan pers," katanya.

Akom juga minta masukan terkait jabatannya sebagai Ketua DPR, dia meminta bimbingan kepada Mantan Presiden RI ke-3 tersebut dalam melaksanakan tugasnya.

"Saya selaku pimpinan DPR memohon bimbingan kepada Pak Habibie, arahan untuk banyak hal, tugas. dan tadi teman-teman juga mendengarkan tentang beberapa langkah Dewan Perwakilan Rakyat yang mana sebagaimana kita ketahui saya sebagai ketuanya sekarang dan beliau memberikan arahan banyak tentang bagaimana menciptakan negara ini tetap demokratis dan juga berbudaya dan disiplin. Itu yang beliau sampaikan kepada saya," ujarnya.