PAN Tak Mengincar Posisi Menteri
VIVA.co.id - Sekretaris Fraksi Partai Amanat Negara (PAN), Yandri Susanto, mengatakan bahwa masalah perombakan (reshuffle) kabinet sebenarnya sudah lama dibahas dan pendapat publik sudah begitu luas. Namun, hingga saat ini masih belum ada kepastian.
"Kalau PAN prinsipnya menyerahkan kepada Presiden. Kalau ada reshuffle dan diajak, kita siapkan kader. Kalau tidak ada, ya kita hormati sebagai hak prerogatif Presiden," katanya di Jakarta, Kamis, 14 April 2016.
Dia menilai, adanya reshuffle bukan karena ingin memasukkan kader PAN ke kabinet. Tapi reshuffle menjadi kebutuhan Presiden untuk memperbaiki kinerja kabinet saat ini.
"Bukan karena PAN ingin gabung. Kalau PAN masuk, ada yang dianggap kader PAN bisa memperbaikinya. Jadi jangan dibalik-balik. Kita menunggu reshuffle saja tidak, apalagi mengincar (posisi) menteri, tidak," kata Yandri.
Sebelumnya dikabarkan pemerintah akan melakukan reshuffle Kabinet Kerja jilid II. Kabar reshuffle ini sudah berhembus sejak Desember 2015 dan kembali mencuat pada Januari 2016.
Lalu dalam kunjungan ke Amerika Serikat, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan bahwa kader PAN pasti masuk kabinet. Namun, kesulitannya adalah menentukan posisi mana yang sesuai.
Nama politikus PAN, Didik J Rachbini, sebelumnya sempat diisukan masuk dalam daftar calon menteri dalam reshuffle kabinet jilid II. "PAN akan dicarikan kursi, tapi tidak mudah siapa yang akan diganti menterinya," ujar Kalla.