Djan Faridz Ogah Ikut 'Muktamar Islah' PPP, Ini Respon Romi

Ketua Umum PPP, Romahurmuziy.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Agus Rahmat.

VIVA.co.id - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan, M. Romahirmuziy, mengapresiasi ribuan kader yang datang dalam Muktamar VIII. Ia mengajak seluruh kader untuk kembali membesarkan PPP.

"Seluruh perwakilan dari seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke sudah hadir, sudah dihadiri Kyai Maimun Zubair, bahkan beliau menyampaikan doa iftitah," kata Romi di lokasi Muktamar, Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat, 8 April 2016.

Mengenai ketidak hadiran Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta, Djan Faridz, ia memang mengakui ada beberapa persoalan yang belum juga selesai.

"Kadang ada persoalan yang harus diselesaikan, kadang ada yang selesai dengan berjalannya waktu. Saya yakin ini persoalan yang akan selesai dengan berjalannya waktu," ujar Romi.

Sementara mengenai diusungnya nama dia menjadi salah satu calon ketua umum PPP, menurutnya, hal itu tergantung para peserta muktamar atau muktamirin.

"Itu terserah muktamirin. Dalam Islam tidak pada tempatnya kita meminta jabatan. Jabatan itu amanah dari Allah," kata dia.

PPP menggelar Muktamar VIII, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat, 8 April 2016. Muktamar Islah itu dilaksanakan setelah pemerintah memberi waktu enam bulan pasca konflik dualisme kepengurusan yang melanda partai politik tersebut. Namun, pelaksanaan Muktamar itu ditentang kubu Djan Faridz.

Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta Djan Faridz mengemukakan, putusan Mahkamah Agung (MA) Nomor 601 K/Pdt.Sus-Parpol/2015 telah mengesahkan Muktamar Jakarta. Dengan demikian, ia menilai bahwa sengketa PPP sudah selesai dengan keluarnya putusan tersebut. Djan pun menyarankan Jokowi tidak menghadiri Muktamar itu. (ren)