Ahok Klarifikasi Mahar Politik PDIP
- Fajar Ginanjar - VIVA.co.id
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengklarifikasi pernyataan menyangkut adanya mahar politik yang dikaitkan dengan PDIP. Dia tidak pernah dimintai mahar oleh partai pimpinan Megawati Soekarnoputri.
"Saya sampaikan gini, saya bilang PDIP tegaskan tuduhan orang. PDIP dari dulu saya kenal tidak pernah minta mahar," ungkap Ahok, sapaan akrab Basuki, usai menjadi pembicara di seminar publik STT RII di Gedung Reformed Millenium Center Indonesia (RMCI) Jl. Industri Blok B14, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu, 12 Maret 2016.
Namun, pernyataan itu disampaikan berkaitan dengan posisinya, yang lebih merasa nyaman maju di jalur independen, dengan kelompok sukarelawan yang mendukungnya, yaitu Teman Ahok. Sebagai calon independen, Ahok tak harus memikirkan dana kampanye.
"Saya katakan, kalau sudah ikutan Teman Ahok, saya lebih enak, saya tidak perlu keluar duit. Dulu waktu calon (wakil) gubernur (DKI Jakarta), saya cuma nyumbang Rp75 juta. Itu pun rekening gabungan saya dengan Pak Jokowi. Partai tidak kasih duit, partai cari sendiri," tutur dia.
Kala itu, dia bersama Jokowi cuma menyetorkan uang Rp75 juta. Sementara itu, dana kampanye yang mencapai miliaran rupiah, mereka dapatkan dari berbagai donatur melalui rekening terbuka.
"Yang saya bilang, kalau mau pakai banyak partai, menggerakkan mesin banyak partai itu yang banyak biaya. Misalnya satu kelurahan biayanya Rp10 juta untuk biaya operasional, maka dengan 267 kelurahan di Jakarta butuh, Rp2,67 miliar. Kalau dikali 10, bisa Rp26,7 miliar. Nah, harta saya dijual juga nggak dapat Rp26,7 miliar," tutur dia.