PPP Klaim Tak Ada Mahar Politik, Adanya Sumbangan
- ANTARA FOTO/Reno Esnir
VIVA.co.id – Partai Persatuan Pembangunan mengklaim tak mengenal istilah "mahar politik" dalam mengusung kandidat untuk Pemilihan Kepala Daerah.
"Kalau pakai mahar politik, pasti kita punya duit banyak," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP PPP hasil Muktamar Surabaya, Arsul Sani, di DPR, Jumat 11 Maret 2016.
Menurut Asrul, saat pilkada, PPP memang mempersilakan siapa pun calon yang ingin menyumbang. Hanya saja pihaknya tak pernah menetapkan tarif tertentu.
"Besarannya nggak tahu kan kita nggak minta. Memang ada (sumbangan) tapi itu kan pribadi," kata Asrul.
"Kita tidak menarifi tapi kalau ada orang nyumbang seperti itu, biasa lah."
Asrul tak menampik jika ada oknum tertentu yang memang memanfaatkan momentum Pilkada dengan isu mahar politik di tubuh PPP. Namun demikian, pihaknya selalu berupaya untuk mengantisipasi hal tersebut.
"Kita tidak menutup mata ada yang begitu (meminta mahar politik). Tapi kita sudah ingatkan jangan seperti itu karena mestinya politisi itu pikirannya jangka panjang. Tentu dari sisi kita maunya adalah kita mendukung yang peluang menang. Kalau yang peluang kalah kan percuma juga," beber Arsul.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Thahaja Purnama atau Ahok yang akan maju dalam pilkada DKI Jakarta pada 2017 lewat jalur independen sempat menyindir soal isu mahar politik di parpol.
Menurut Ahok, mahar politik satu parpol setidaknya bisa mencapai Rp100 miliar. Sebab itu, ia pun memilih jalur independen ketimbang memberikan mahar politik yang mahal. (ren)