Istana Tanggapi Caketum Golkar yang Disukai Jokowi

Rapat harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar di Jakarta pada Selasa, 23 Februari 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Moh. Nadlir

VIVA.co.id – Menjelang Munas Partai Golkar mendatang, sejumlah nama kader teras digadang maupun mengajukan diri sebagai calon ketua umum (caketum). Istana, dalam hal ini Presiden Joko Widodo dianggap menjadi faktor penting penentu ketua umum yang bakal dipilih nantinya.

Namun, saat ditanyakan soal kecenderungan Istana terhadap sejumlah nama yang sudah beredar, ditanggapi normatif oleh Juru Bicara Presiden, Johan Budi Sapto Pribowo. Termasuk, keberpihakan terhadap Ade Komarudin juga tak dianggukkan Johan.

"Presiden sepenuhnya menyerahkan pada mekanisme di Golkar untuk memilih ketua umumnya," kata Johan saat dihubungi, Selasa 1 Maret 2016.

Johan mengatakan, Presiden Jokowi menyambut baik Munas Golkar mendatang sebagai wujud konkret islahnya partai tersebut. Karena itu, urusan kepemimpinan dan kepengurusan adalah urusan partai sendiri.

"Harapan Presiden, polemik yang terjadi di Partai Golkar akan selesai dan Golkar mendapatkan ketua umum berdasarkan kesepakatan mereka sendiri dan bisa diakhiri polemik yang selama ini terjadi," lanjutnya.

Sementara itu, para calon ketua umum belakangan tengah melakukan safari politik. Mereka mencoba mendulang dukungan khususnya dari para jajaran Dewan Pimpinan Daerah (DPD) yang memang memiliki hak suara di Munas Golkar yang rencananya dilangsungkan pada pekan kedua April 2016.

Sementara itu, dalam kesempatan berbeda, Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Heri Budianto menilai dukungan Istana menjadi penting terhadap calon ketua umum nanti. Hal tersebut, secara psikologis juga akan memengaruhi para pemilik hak suara.

"Restu Jokowi penting, guna menambah keyakinan DPD 1 dan 2 dalam memilih. Andai Presiden memberi restu, maka sangat menguntungkan bagi calon," kata Heri. (asp)