Janji Mundur dari Ketua Fraksi Golkar, Setya Novanto Dicibir

Setya Novanto
Sumber :
  • Syaefullah/ VIVA.co.id

VIVA.co.id – Janji Setya Novanto mundur jadi Ketua Fraksi Partai Golkar seandainya terpilih sebagai Ketua Umum di Munas justru menuai kritik. Peneliti Forum Masyarakat Pemantau Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus, menilai janji itu sebagai bukti penguat bahwa Setya Novanto memang tak punya urat malu.

"Dia memang sudah menunjukkan dirinya memang tak punya rasa malu. Tak ada malunya mengambil alih ketua fraksi Golkar dan sekarang mau jadi Ketua Umum. Rasa malu itu sudah tak ditunjukkan dia lagi. Bicara rasa malu terhadap Novanto sudah tidak ada gunanya," ujar Lucius ketika dihubungi, Selasa 23 Februari 2016.

Menurut Lucius, Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR sudah menemukan dua kesalahan Novanto dalam kasus Donald Trump dan Papa Minta Saham. Dengan kasus itu saja, Novanto sudah sepantasnya diberhentikan atau mengajukan pemberhentian diri dari keanggotaan di DPR.

Tapi alih-alih mundur, Novanto mengatur Golkar dan Parlemen sehingga tak mundur sebagai anggota dewan. Bahkan dia juga mencaplok kursi Ketua Fraksi Partai Golkar. Padahal banyak tokoh di Golkar yang lebih pantas memegang jabatan itu.

Belakangan, Novanto berjanji akan mundur dari jabatan ketua fraksi bila terpilih jadi ketum Golkar. "Kenapa tak mundur dari DPR saja sejak dulu saat kesalahannya ditemukan?" Tegas Lucius.

Ditegaskan Lucius, apapun pernyataan Novanto saat ini terkait pencalonannya sebagai ketum Golkar, sebenarnya tak penting lagi. Karena publik sudah punya penilaian buruk soal Novanto.

"Dia ada masalah etika dan moral. Dan itu tetap melekat di dirinya. Publik sudah kehilangan kepercayaan pada dia," kata Lucius.

Sebelumnya diberitakan,, apabila terpilih menjadi ketua umum partai berlambang pohon beringin itu.

"Kalau saya menjadi Ketua Umum Partai Golkar, karena ini harus konsentrasi penuh, saya harus mengundurkan diri dari Ketua Fraksi Partai Golkar," kata Setya Novanto usai bertemu pengurus DPD I dan DPD II Golkar se-Jatim di Hotel Sheraton, Surabaya, Senin 22 Februari 2016.