Banyak Kader Dijerat Tak Bikin Demokrat Ingin Lemahkan KPK
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Partai Demokrat menyatakan, tak sedikit kadernya yang berurusan dengan KPK hingga mendekam di penjara. Meski demikian, Demokrat tak pernah berencana menjegal KPK dengan mempreteli kewenangannya.
"Partai Demokrat telah memiliki sejarah panjang berhadapan langsung dengan KPK. Namun Partai Demokrat tidak mencoba memanipulasi hukum dengan cara politis di lembaga legislatif dan melawan kepentingan nasional demi kepentingan dinasti ekonomi baru yang menggurita," kata Ketua Departemen Urusan KPK DPP Demokrat, Jemmy Setiawan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu, 17 Februari 2016.
Jemmy menuturkan, agenda pemberantasan korupsi didukung oleh rakyat lndonesia. Oleh karena itu, segala tindakan yang kontraproduktif dengan pemberantasan korupsi adalah pengingkaran terhadap kehendak rakyat termasuk rencana revisi Undang-Undang (UU) Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Revisi itu kata dia, jelas bertujuan melemahkan lembaga antirasuah tersebut sekaligus bisa digolongkan sebagai tindakan yang mendzalimi rakyat. Pelemahan KPK otomatis pula akan memberikan jalan lebar bagi koruptor untuk lepas dari jeratan hukum. Jemmy menegaskan, sudah jamak mantan anggota partainya yang dijerat KPK. Namun hal itu tak menjadikan Demokrat ingin menjegal KPK.
"Kami DPP Demokrat akan memberikan dukungan penuh ke KPK karena ada niat-niat jahat untuk pelemahan KPK," ujarnya menegaskan.
Jemmy mengatakan, pihaknya sedang menggalakkan kekuatan di partai untuk menolak revisi tersebut. Partai Demokrat tak pernah menerima rencana perubahan UU KPK. Lembaga itu harus tetap seperti apa adanya.
"Menyerukan kepada seluruh kekuatan rakyat untuk segera mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk menyelamatkan KPK dan menyelamatkan kepentingan rakyat."
Sejumlah pejabat teras Partai Demokrat memang tercatat tersangkut kasus korupsi. Sebagian besar dari mereka kini memang tak lagi bernaung di partai itu. Sederet nama kader Demokrat yang pernah ditangani KPK antara lain Angelina Sondakh, Jero Wacik, Andi Mallarangeng, Muhammad Nazaruddin hingga Anas Urbaningrum yang pernah menjadi orang nomor 1 di partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
(mus)