SBY: Hadapi Gelombang PHK, Jangan Perang di Media

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY )
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono kembali bersuara mengenai kondisi Indonesia terkini. Kali ini, SBY membahas mengenai isu Putus Hubungan Kerja (PHK).

"Dalam keadaan ekonomi yang lesu, ada terjadi gelombang PHK, meskipun belum terjadi benar, jangan dikedepankan perang di media, saling hantam," kata SBY seperti dikutip VIVA.co.id, dari rekaman video yang diunggah di Youtube, Jumat, 12 Februari 2016.

SBY menegaskan, tindakan itu tidak akan menyelesaikan masalah. Termasuk misalnya apabila kaum buruh melakukan unjuk rasa terus menerus, yang destruktif, juga bukanlah solusi.

"Solusinya duduk bersama. Pemerintah, serikat pekerja, dan dunia usaha atau pemimpin perusahaan. Carikan solusinya," kata SBY lagi.

SBY berpendapat, dalam situasi sulit, sebaiknya tuntutan kaum buruh tidak berlebihan. Sebab, kalau tidak realistis maka tidak mungkin dipenuhi oleh dunia usaha.

"Jadi yang paslah, meskipun kita perlu mendengar tuntutan mereka. Sama-sama tahu sedang susah, tuntutannya harus realistis," ujarnya.

Begitu pula dengan dunia usaha, atau asosiasi pengusaha. Kalau tuntutan para buruh masuk akal, realistis, masih dalam batas kemampuan perusahaan, maka sebaiknya dipenuhi dan jangan menutup pintu.

"Kalau sudah klop, buruh dan pengusaha, pemerintah memberikan dukungan, bisa melalui kebijakan atau regulasi. Sekali lagi tripartit harus berfungsi baik," terang SBY.