Golkar Bali Kecam Wacana Pembentukan Partai Golkar Indonesia
VIVA.co.id - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Bali, I Ketut Sudikerta merespons keras atas wacana pembentukan Partai Golkar Indonesia (PGI). Menurutnya pengembalian kepada Munas Riau untuk mengadakan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) sudah menjadi kesepakatan bersatunya Partai Golkar.
"Kami sudah sepakat kembali bersatu di Partai Golkar. Tidak boleh ada yang membangun partai politik baru," kata Sudikerta di Denpasar, Sabtu 30 Januari 2016.
Hal tersebut disampaikannya menyusul kabar adanya rencana pembentukan Partai Golkar Indonesia sebagai partai tandingan partai Golkar oleh pihak yang berasal dari Munas Ancol.
Sebelumnya, Kementerian Hukum dan HAM sudah mengeluarkan keputusan bahwa mandat dikembalikan kepada Munas Riau dengan Ketua Umum Aburizal Bakrie dan Sekjen Idrus Marham selama 6 bulan.
Pada masa tersebut pengurus Golkar diminta menyelenggarakan munaslub yang juga merupakan keputusan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) tahun 2016.
Lebih jauh, dia menilai jika Agung Laksono yang menjadi dalangnya maka politikus teras Golkar itu layak dianggap penghianat.
"Tapi kenyataannya itulah yang terjadi. Sesungguhnya dialah yang menjadi penghianat Partai Golkar," katanya soal Agung.
Menurutnya, Agung Laksono seharusnya mendukung kesuksesan Munaslub Partai Golkar. Apalagi munaslub ini pada awalnya juga diembuskan Agung yang juga terdaftar sebagai pengurus DPP Partai Golkar versi Munas Riau.
Munaslub Partai Golkar kata Sudikerta merupakan konsolidasi kedua kubu.
"Munas Riau itu siapa, ya AL, ARB, dan semuanya. Dulu terjadi perpecahan karena dia (Agung Laksono) buat Munas Ancol," kata wakil gubernur Bali itu.