Ini Alasan Rapimnas Golkar Setuju Gelar Munaslub

Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie (tengah).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Lobi antara para ketua DPD I dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) akhirnya memutuskan menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Namun, apa sebenarnya yang menjadi alasan dari keputusan tersebut?

"Ada hal yang tidak diabaikan, kondisi politik dan administrasi yang ikut menentukan keabsahan pendaftaran Munas," kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid dalam perbincangan dengan tvOne, Senin, 25 Januari 2016.

Nurdin mengungkapkan, ada suasana tantangan yang akan dihadapi Partai Golar apabila tidak menyelesaikan persoalan internal. Oleh karena itu, para peserta Rapimnas akhirnya memilih proses hukum dan konstitusi bukan satu-satunya indikator penyelenggaraan Munaslub.

"Kombinasi tindakan hukum, konstitusi, dengan dinamika politik yang dihadapi," kata Nurdin.

Meski demikian, Nurdin tidak membantah bahwa sebelum sampai pada keputusan menggelar Munaslub, terjadi perdebatan mendalam dengan dinamika yang tinggi di antara para peserta. Mereka yang menolak beralasan, syarat digelarnya Munaslub secara konstitusi tidak terpenuhi.

"DPD I yang menolak karena mengunakan landasan hukum yang kuat, AD/ART, tidak ada kegentingan, tidak ada pelanggarana AD/ART, dan tidak ada kekosongan kursi ketua umum," kata Nurdin. (ase)