KMP Digoyang, Partai Gerindra Siap Sendirian

Wakil Ketua DPR, Fadli Zon.
Sumber :
  • ANTARA/M Agung Rajasa

VIVA.co.id - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon tak menampik, Koalisi Merah Putih (KMP) saat ini tengah "goyang" lantaran sejumlah partai anggota koalisi itu tengah dirundung keretakan. Potensi itu sejak awal disadari Partai Gerindra sebagai salah satu motor KMP. Pada akhirnya Gerindra siap tinggal sendiri menjadi oposisi.

"Saya pikir ini jalan yang terbaik Partai Gerindra. Walaupun sendirian tidak ada masalah berada di luar pemerintahan. Perlu ada yang mengontrol pemerintahan pada check and balances. Kalau tidak pemerintah bisa sewenang-wenang dan tidak ada yang mengawasi," kata Fadli Zon di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 12 Januari 2016.

Keretakan di sejumlah partai anggota KMP terlihat antara lain mulai retaknya internal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dualisme Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sebelumnya Partai Amanat Nasional (PAN) juga sudah merapat ke koalisi partai pendukung pemerintah.

"Ya dalam perjalanan politik kan pasti ada dinamika tapi nanti kita lihat perjalanannya seperti apa," kata Fadli menambahkan.

Tak hanya itu, mayoritas Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar juga meminta agar partainya menjadi pendukung pemerintah. Fadli mengatakan, yang penting bagi Partai Gerindra bukan soal menjadi oposisi atau tidak. Namun ketika kebijakan pemerintah tidak tepat, harus dikoreksi.

"Setidaknya ada dua partai politik yang bermasalah, tentu saja mereka harus memproritaskan penyelesaian masalah internal. Itu menyangkut masalah legitimasi, pengakuan dari kekuasaan."

Sebelumnya, Senin, 11 Januari 2016, Wakil Ketua DPR dari Fraksi PKS Fahri Hamzah mengatakan ada pihak yang sengaja ingin mengacak-acak KMP. Namun Fahri mengatakan, dia sendiri secara pribadi akan tetap loyal di KMP sebagaimana pada awalnya sudah menjadi keputusan Majelis Syura partainya.

"Mempertahankan KMP itu mutlak. Semangat partai itu dari awal karena kami mendukung Presiden yang berbeda, maka itu harus dihargai dari awal," kata Fahri.

(mus)