Akbar Tandjung Disarankan Persatukan Golkar di Bawah ARB

GOLKAR MUNAS BALI MENANGI GUGATAN DI PN JAKARTA UTARA
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Direktur Eksekutif Institut Proklamasi Arief Rachman berpendapat Akbar Tandjung memiliki peran strategis dalam menyelesaikan konflik internal Partai Golkar. Menurutnya, tokoh senior Partai Golkar itu tak boleh terjebak dalam kepentingan suatu kelompok tertentu.

"Akbar Tandjung sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Golkar baiknya mengambil inisiatif untuk mempersatukan Partai Golkar pimpinan ARB yang sedang 'dikoyak-koyak' pihak tertentu," kata Arief dalam siaran persnya, Jumat, 8 Januari 2016.

Arief mengatakan Akbar bisa mengulang cerita sukses saat memimpin Golkar pada masa awal reformasi. Saat itu, ia berhasil mempersatukan potensi Partai Golkar dan berhasil memenangkan Pemilu 2004 meskipun serangan kepada partai tersebut sangat dahsyat.

"Kekisruhan Partai Golkar sudah sangat tidak sehat dan jauh dari semangat dan prinsip Partai Golkar yang menjunjung tinggi nilai gotong royong dan setia kawan," ujarnya.


Arief menyoroti kondisi kekinian partai berlambang pohon beringin tersebut. Pasca mundur dari jabatan Ketua DPR, Setya Novanto ditunjuk Partai Golkar menjadi Ketua Fraksi Golkar DPR menggantikan Ade Komarudin yang ditunjuk jadi Ketua DPR.


Polemik kemudian muncul. Atas perintah ARB, Novanto lantas merombak jajaran Fraksi Partai Golkar. Posisi Sekretaris Fraksi yang dijabat Bambang Soesatyo diganti Aziz Syamsuddin, Ketua Banggar Ahmadi Noor Supit diganti Kahar Muzakir.


"Lalu kenapa rotasi yang biasa dilakukan itu diributkan? Padahal, rotasi itu untuk menjaga keseimbangan dan menyelaraskan kerja-kerja di parlemen," imbuh Arief.


Arief mengatakan bahwa pimpinan Fraksi butuh tim yang loyal, kompak dan solid agar tujuan mensejahterakan rakyat tercapai dan partai mendapat kepercayaan publik.


Namun, lanjutnya, belakangan polemik perombakan jajaran FPG cenderung dimanfaatkan oleh Kubu Agung Laksono untuk merontokkan ARB.


"Pertemuan di kediaman Akbar Tandjung kemarin sore bisa saja dimanfaatkan Agung untuk meruntuhkan ARB dan orang dekatnya dari tampuk pimpinan Partai Golkar," tuturnya.