Reshuffle, PAN Pakai Strategi Lama

Pelantikan menteri hasil reshuffle Kabinet Kerja
Sumber :
  • Nila Chrisna

VIVA.co.id - Perbedaan sikap dan pandangan di tubuh Partai Amanat Nasional (PAN) perihal perombakan kabinet atau reshuffle dinilai gaya lama. Partai itu sejak dulu dicap biasa menggunakan strategi perbedaan sikap menyangkut pemerintahan agar di satu sisi memastikan sikap pemerintah mengenai hal tertentu, namun di sisi lain bisa tetap memperoleh keuntungan dari kondisi yang ada.

"Sekilas memang strategi daya tekan PAN kepada Joko Widodo agar reshuffle melibatkan mereka menggunakan cara good cop dan bad cop. Ada yang menekan namun ada yang membantah," kata Peneliti Politik Founding Father House (FFH) Dian Permata saat dihubungi VIVA.co.id di Jakarta, Senin 28 Desember 2015.

Strategi ini kata dia pernah pula digunakan saat pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mana saat itu Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir menjadi mitra kritis namun kemudian Hatta Rajasa yang lebih "soft" menjadi menteri di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB).

Hal yang senada, menurut dia, terjadi pada saat isu reshuffle setelah PAN merapat ke pemerintah. Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Aziz Subekti mengatakan, PAN sudah memperoleh informasi Presiden Joko Widodo akan melakukan perombakan kabinet. Kader PAN akan masuk dalam struktur Kabinet Kerja. Aziz tahun ini sudah dua kali berbicara hal yang sama yaitu pada November tahun ini dan kemudian beberapa hari silam.

Pihak Istana sendiri menilai bahwa hanya Presiden Joko Widodo yang menentukan soal perombakan kabinet. Jokowi juga meminta agar para menterinya fokus bekerja dan tidak terpengaruh kegaduhan reshuffle.

"Kan sudah dibantah di internal PAN," kata Ari Dwipayana dari Tim Komunikasi Presiden mengenai pernyataan Aziz Subekti tersebut.

Dihubungi terpisah, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) yang juga Wakil Sekretaris fraksi PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan belum bisa memastikan informasi yang disampaikan koleganya, Aziz Subekti.

"Saya cek dulu ke ketua umum," kata dia menanggapi soal informasi reshuffle yang diperoleh partainya.