Fadli Zon Nilai Pertemuan Jokowi-PKS Tak Istimewa
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai pertemuan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman dan Presiden Joko Widodo tak berarti sinyalemen bahwa PKS akan merapat ke koalisi partai pendukung pemerintah. Fadli yang juga wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu menilai pertemuan sejenis kerap dilakukan Jokowi dengan pimpinan partai lainnya. Koalisi Merah Putih (KMP) kata Fadli tak menafsirkan niat PKS hengkang dari koalisi tersebut.
"Orang kami juga biasa melakukan pertemuan-pertemuan seperti itu. Yang jelas juga hasilnya kan disampaikan bahwa tetap berada di luar pemerintahan," kata Fadli Zon di kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 23 Desember 2015.
Dua hari silam Sohibul Iman dan sejumlah pengurus pusat PKS menemui Presiden Joko Widodo. Pertemuan tersebut kemudian disinyalir menjadi momen makin dekatnya PKS dengan pemerintah. Meskipun memang saat itu Sohibul Iman tetap mengklaim partainya akan tetap menjadi oposisi. Gerindra dan PKS sama-sama partai yang berada di KMP.
Sementara Fadli Zon mengatakan partai di luar koalisi pemerintahan memang tidak harus selalu berseberangan soal program-program pemerintah. Pun kata dia, tak ada masalah jika belakangan hubungan koalisi oposisi makin cair dengan presiden.
"Kalau Gerindra tetap enggak ada masalah. Apalagi sekarang relatif lebih cair. Dari awal KMP juga selalu mendukung pemerintah kalau programnya bagus. Kalau tidak ya kita koreksi," kata dia lagi.
Sohibul Iman setelah pertemuan dengan presiden mengatakan mereka menemui presiden setelah Jokowi tidak bisa menghadiri Musyawarah Nasional (munas) PKS yang berlangsung September lalu. Namun dalam kesempatan itu Sohibul mengatakan tak masalah jika harus mendukung program pemerintah apabila program tersebut memang dianggap tepat.
"PKS tetap di Koalisi Merah Putih dan kami adalah oposisi loyal. Kami tidak di pemerintah tapi kami loyal kepada kepentingan bangsa dan negara," kata Sohibul Iman.