Johan Budi Bantah KPK Cuma Kuat di Penindakan

Johan Budi di Gedung DPR RI
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Komisi III DPR RI mengadakan uji kelayakan dan kepatutan calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin 14 Desember 2015. Johan Budi kini mendapat giliran ketiga dalam fit and proper test sore ini. Sebelumnya Komisi Hukum ini telah menguji Sujanarko dan Alexander Marwata.

Kepada Komisi III, Sujanarko dan Marwata menyatakan KPK sejauh ini hanya kuat dalam penindakan, bukan pencegahan. Namun, Johan Budi membantah anggapan itu.

"Publik mengetahui pekerjaan KPK kebanyakan dari pemberitaan yang ada. Teman-teman media lebih suka menulis penindakan, bukan pencegahan. Pencegahan tidak tercover pemberitaan, sehingga muncul persepsi KPK lebih suka menindak ketimbang mencegah," kata Johan di ruang rapat Komisi III.

Padahal menurut mantan wartawan ini, dari sisi anggaran, KPK justru banyak melakukan kegiatan terkait pencegahan. KPK katanya banyak melakukan kegiatan pendidikan anti korupsi dan juga kajian-kajian pencegahan korupsi lainnya.

"Pencegahan juga seringkali hasilnya lama. Tidak hanya pendidikan anti korupsi, tapi kajian-kajian lainnya tentu hasilnya tidak bisa dilihat dalam 1-2 tahun, malah mungkin satu dasawarsa," ujarnya.

Johan Budi mengatakan fungsi pencegahan dan penindakan harus dilaksanakan secara sinergi. KPK katanya harus selalu seimbang menjalankan tugas pencegahan dan juga penindakan.

"Pencegahan dan penindakan harus simultan, jadi tidak ada yang diutamakan, semua dengan kecepatan yang sama," kata Johan Budi.

Seperti diketahui, uji kelayakan dan kepatutan delapan orang capim KPK akan dilakukan selama tiga hari mulai 14 hingga 16 Desember 2015. Di hari pertama, Komisi III menguji Sujanarko, Alexander Marwata, Johan Budi Sapto Pribowo, dan juga Saut Situmorang. (ren)