Skandal Freeport, Luhut Siap Menghadap MKD
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Nama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan, turut terseret dalam kisruh minta jatah saham PT Freeport Indonesia. Luhut digambarkan seolah mempunyai kekuatan untuk memengaruhi kebijakan Presiden Joko Widodo.
Terutama, menyangkut perpanjangan kontrak Freeport yang habis 2021. Apalagi dalam rekaman lengkap 1 jam 27 menit, nama Luhut banyak disebut.
"Nggak masalah. Kalau perlu 100 kali (nama disebut), nggak ada masalah," kata Luhut, di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Selasa, 1 Desember 2015.
Proses di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) kini mulai berjalan walau diwarnai perdebatan alot. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said, dijadwalkan akan dipanggil terlebih dahulu sebagai pelapor.
Luhut mengatakan, siap untuk memberi keterangan kalau nanti MKD membutuhkan keterangannya. "Kalau diundang MKD, saya hadir," tegas Luhut.
Sebelumnya diberitakan, rapat internal Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) akhirnya mengambil keputusan terkait pelaporan Menteri ESDM, Sudirman Said, dalam skandal Freeport. Meski sempat deadlock, MKD akhirnya mengambil keputusan lewat voting.
Voting dilakukan dengan dua alternatif. Pertama, MKD menentukan apakah persidangan bisa dilanjutkan atau MKD menuntaskan verifikasi. Alternatif kedua, untuk menentukan apakah melanjutkan persidangan dengan pengesahan jadwal atau melanjutkan rapat internal untuk membahas verifikasi.
Hasilnya, dalam alternatif pertama sebanyak 11 orang memilih opsi pertama dan 6 memilih yang kedua. Kemudian dalam alternatif kedua, 9 orang memilih opsi pertama dan 8 orang memilih yang kedua.
Dengan hasil voting ini, maka Ketua MKD, Surahman Hidayat, menegaskan bahwa sidang bisa dilanjutkan dan mengesahkan jadwal persidangan. Surahman kemudian membacakan jadwal.
"Rabu besok jam 13.00, persidangan mengundang pengadu Sudirman Said, Kamis tanggal 3 Desember mengundang saksi-saksi, Maroef Sjamsoeddin dan Reza Chalid. Senin tanggal 7 Desember baru mengundang teradu yang terhormat Pak Setya Novanto," kata Surahman di ruang MKD.