KIH Berubah Nama Jadi Partai Pendukung Pemerintah
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Sejumlah pimpinan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH), malam tadi, Jumat, 12 November 2015, menggelar pertemuan dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Merdeka.
Pertemuan tertutup itu dihadiri Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri; Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh; Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto; Ketua Umum PKB, Muhaimim Iskandar; Ketua Umum PPP hasil Muktamar Surabaya, Romahurmuziy.
Khusus PPP, hadir juga Ketua Majelis Pertimbangan DPP Suharso Monoarfa dan Ketua Majelis Pakar DPP Lukman Saifudin.
Dalam pertemuan tertutup itu, salah satu hal yang menjadi sorotan adalah pergantian nama Koalisi Indonesi Hebat (KIH) menjadi Partai-partai Pendukung Pemerintah (PPP).
"Fokus pembicaraan adalah tentang konstelasi politik nasional dan konsolidasi KIH yang dalam rapat malam tadi disepakati diubah nama KIH menjadi Partai-partai Pendukung Pemerintah," ujar Romahurmuziy, Jumat, 13 November 2015.
Kemudian dibahas juga hal-hal yang terkait dengan dukungan atas kinerja pemerintahan Jokowi-JK, terutama mendorong momentum meningkatnya pertumbuhan ekonomi kuartal III yang merupakan resultan dari sejumlah paket kebijakan ekonomi.
"Karena itu, partai-partai pendukung Pemerintah terus mengupayakan dukungan politik atas hal tersebut," kata Romahurmuziy.
Ketiga, terkait kinerja parlemen antara lain membahas beberapa panitia khusus (Pansus), baik pansus perundang-undangan maupun pengawasan.
"Hal-hal lain yang lebih detail tentu tidak semua bisa disampaikan," ujar Romi, begitu dia biasa disapa. (ase)