PDIP Ejawantahkan Revolusi Pancasila dalam Praksis

Hasto Datangi KPK
Sumber :
  • Antara/Akbar Nugroho Gumay
VIVA.co.id - Buku Revolusi Pancasila karya Yudi Latif kembali dibedah, setelah sebelumnya hal serupa dilaksanakan di Jakarta, bulan lalu. Kali ini, yang menggelar adalah PW NU Jawa Timur.

Sejumlah narasumber hadir sebagai narasumber, antara lain: Yudi Latif selaku penulis buku, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, serta tokoh NU Saifulah Yusuf, Yahya Staquf, dan Priyatmoko.

“Bedah buku ini  sangat menarik dan tepat digelar menjelang peringatan hari Pahlawan 10 November 2015,” ujar  Kusnadi Ketua DPD PDIP Jatim, Senin 9 November 2015.


Penulis buku Yudi Latif menekankan bagaimana bukunya hadir sebagai praksis ideologis dan katalis perubahan terhadap terwujudnya masyarakat adil dan makmur.


Senada dengan apa yang disampaikan Yudi Latif, Hasto menegaskan, komitmen PDIP untuk menggunakan buku tersebut sebagai bagian dari teori sosial dan praksis ideologis untuk merubah struktur sosial yang tidak adil.


“Dengan mempraktikkan Pancasila dalam karakternya yang progresif, maka realitas kemiskinan yang terjadi di Indonesia harus didekati dengan watak kekuasaan yang membumikan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan Indonesia, musyawarah mufakat, dan cita-cita kesejahteraan yang berkeadilan sosial. Dan, pembumian itu hanya bisa dilakukan dengan jalan Trisakti. Karena itulah, mengapa petani-petani Indonesia harus berdaulat agar Indonesia bisa berdikari dalam pangan,” papar Hasto.


Sementara itu, Syaifulah Yusuf menegaskan pentingnya Pancasila untuk dipahami dalam perspektif Buku Revolusi Pancasila.


“Atas dasar ini, maka NU selalu memberikan dukungan terhadap gagasan peringatan 1 Juni sebagai lahirnya Pancasila,” tegas Syaifulah Yusuf. (asp)