PKS: Percuma Reshuffle Jika Kepemimpinan Jokowi Tidak Kokoh
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mohamad Sohibul Iman, ikut mengomentari setahun jalannya pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pertama dari sisi ekonomi, ia melihat belum ada sinyal yang menggembirakan. Ekonomi Indonesia menurutnya tidak tumbuh dengan baik.
"Dari sisi mikronya, jumlah pengangguran, kemiskinan, dan daya beli masyarakat menurun," kata Sohibul di Gedung DPR, Jakarta, Selasa 20 Oktober 2015.
Kemudian dari sisi hukum, Sohibul tidak melihat arah penegakan hukum yang diinginkan oleh Presiden Jokowi. Ia mencontohkan kisruh KPK-Polri yang belum jelas bagaimana penyelesaiannya.
"Arah Jokowi, kita tahu sendiri terjadi semacam kisruh KPK-Polri. Ini membuat penegakan hukum kita tidak tahu arahnya," ujar Sohibul.
Dari sisi kesejahteraan rakyat, bencana asap menurutnya memperlihatkan bahwa pemerintah tidak sigap, tanggap dan malah terlihat seperti kepayahan hanya untuk melakukan pemadaman.
"Kemudian dari sisi yang lain, kesejahteraan rakyat, persoalan asap itu PR yang payah menurut saya, pemerintah tidak terlalu sigap," kata Sohibul.
Namun walaupun ia memberi nilai merah untuk Presiden Jokowi, Sohibul merasa tidak perlu dilakukan reshuffle. Menurutnya kuncinya adalah kepemimpinan Presiden Jokowi yang harus lebih dikokohkan lagi.
"Kalau menurut saya bukan reshuffle, tapi bagaimana Jokowi menunjukkan leadershipnya yang lebih kokoh. Agar para menterinya bisa bekerja lebih baik lagi," kata dia. (ren)