Visi Maritim Jokowi Dipandang Belum Jelas

Kampanye di Pelelangan Ikan Jokowi Naik Kapal Nelayan
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - ‎Setahun lalu, pemerintah Jokowi-JK menyuarakan visi menjadikan Indonesia "Poros Maritim Dunia." Namun visi itu masih belum ada tanda-tanda yang jelas, bahkan konsep maritim Pemerintah Jokowi-JK dianggap "masih jauh panggang dari api."

Demikian menurut pengamat maritim Dr. Y. Panganan, yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Maritim Institute (IMI). 

"Setelah setahun pemerintahan Jokowi-JK belum ada satu pun capaian dalam membangun maritim Indonesia. Jauh panggang dari api jika ditinjau dari visi maritim yang didengungkan Jokowi-JK saat Pilpres," kata dia melalui keterangan pers yang diterima VIVA.co.id, Selasa 20 Oktober 2015.

Panganan menilai konsepsi Poros Maritim dan Tol Laut yang jadi jargon utama dari visi maritim Jokowi-JK seakan hilang. Bahkan, definisi dari maritim Presiden, Jokowi saat ini belumlah nampak dalam implementasi maupun kebijakan-kebijakan yang sudah berlangsung selama setahun.

"Menteri Susi, hanya pencitraan menenggelamkan puluhan perahu kayu dengan alasan memberantas illegal fishing, itu semua bohong," katanya.

Ia menjelaskan kebijakan moratorium perizinan kapal penangkap ikan justru telah lahirkan PHK ribuan orang. Bahkan menurutnya sampai saat ini konsep moratorium itu belum ada ujung pangkalnya.

"Kemiskinan nelayan tradisional malah kian meningkat dengan naiknya harga BBM, daya beli nelayan kian terpuruk. Tak sedikit dari mereka alih profesi jadi pemulung dan pekerjaan lain," katanya.

Selain itu pergantian Menko Maritim meurutnya tidak ada gunanya. Kinerja Menko Maritim yang baru, Rizal Ramli dianggap tidak jelas."Dia seakan kehilangan intelektualitasnya, kerjanya hanya kepret sana kepret sini tak ada hasil. Hal yang sama juga terlihat dari kinerja Menteri Perhubungan. Yang dipimpin Ignasius Jonan," katanya.

Selain itu tata kelola pelabuhan dan pelayaran sebagai ujung tombak ekonomi maritim, masih jauh dari ideal. Selama setahun berbagai program para menteri tidak jelas."Dengan kondisi ini akhirnya konsepsi maritim Jokowi hanya mirip opera sabun Marimar. Lucu tanpa penonton," kata dia. (ren)