Rhoma Bantah Dirikan Partai Idaman karena Kecewa dengan PKB
Selasa, 29 September 2015 - 15:15 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Reno Esnir
VIVA.co.id - Raja Dangdut Rhoma Irama membantah pandangan sebagian kalangan bahwa dia mendirikan Partai Islam Damai Aman (Idaman) karena kecewa dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Baca Juga :
"Sering saya ditanya demikian, dan saya jawab tak pernah sakit hati dengan PKB," ujar Rhoma dalam acara Deklarasi Partai Idaman Jawa Timur di Surabaya, Selasa, 29 September 2015.
Rhoma diketahui menjadi juru kampanye PKB pada Pemilu Legislatif tahun 2014 lalu. Pedangdut itu awalnya dijanjikan akan dicalonkan sebagai Presiden pada Pemilu Presiden di tahun yang sama oleh PKB. Namun, PKB batal mengusung Rhoma sebagai calon Presiden meski perolehan kursinya di DPR RI meningkat dibanding Pemilu 2009. PKB meraih 27 kursi pada Pemilu 2009 dan bertambah menjadi 47 kursi pada Pemilu 2014.
Pada 11 Juli 2015 atau setahun setelah Pemilu Presiden, Rhoma mendirikan Partai Idaman. Rhoma menjelaskan, dia mendirikan Partai Idaman karena ingin menunjukkan visi menampilkan citra Islam rahmatan lil alamin dan untuk membangun Indonesia berdasarkan Pancasila, bukan karena kecewa dengan PKB. Ia mengaku, hubungannya dengan PKB tetap baik sampai sekarang.
Rhoma juga menepis anggapan bahwa memimpin partai harus memiliki modal triliunan rupiah. Soalnya tidak semua partai didirikan dengan modal besar.
"Salah satunya adalah Partai Idaman. Saya enggak punya uang triliunan. Kalau miliaran, insya Allah. Kalau partai lain menyosialisasikan dengan menyediakan dana untuk membentuk pengurus wilayah dan kantor-kantor serta atribut partai, tidak bagi Partai Idaman," ujarnya menambahkan.
Dia memberi contoh, Deklarasi Partai Idaman Lampung. Saat tiba di bandara, dia melihat banyat atribut Partai Idaman hingga di lokasi acara deklarasi.
"Sepeser pun saya tak keluarkan dana untuk deklarasi di Lampung. Di Jatim juga demikian, saya tak mengeluarkan uang untuk deklarasi," katanya.
Mulai sekarang, kata Rhoma, tradisi praktik politik uang (money politic) harus dikikis habis. Partai Idaman harus berani memelopori pemberantasan politik uang, karena dilarang agama dan hukum.
"Di Indonesia telah mewabah politik uang. Memilih pemimpin tidak sesuai dengan ajaran Islam, tapi siapa yang bayar. Partai Idaman punya tugas menghapus budaya itu. Maka pilihlah pemimpin yang sesuai ajaran Rasulallah."
(mus)