Bang Yos Resmi Jadi Kepala Badan Intelijen Negara
Rabu, 8 Juli 2015 - 13:37 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Letnan Jenderal (Purn) TNI Sutiyoso, kini resmi menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), setelah diambil sumpahnya oleh Presiden Joko Widodo, di Istana Negara Jakarta, Rabu, 8 Juli 2015. Pria yang akrab disapa Bang Yos ini menggantikan Kepala BIN sebelumnya yakni Letjen (Purn) TNI Marciano Norman.
Pengangkatan ini diatur dalam Keputusan Presiden RI Nomor 52/P tahun 2015 tentang pemberhentian dan pengangkatan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
Yakni memberhentikan dengan hormat Letjen (Purn) Marciano Norman dan mengangkat Letjen (Purn) TNI Sutiyoso.
Selain itu, Sutiyoso juga diberikan hak keuangan dan administrasi dan fasilitas lainnya setingkat menteri.
Demi Allah saya bersumpah bawah saya akan setia kepada negara Kesatuan RI yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara RI tahun 1945.
Bahwa saya, akan menjunjung tinggi hak asasi manusia, demokrasi dan supremasi hukum.
Bahwa saya akan menjalankan tugas dan wewenang dalam jabatan saya dengan sungguh-sungguh, seksama objektif, berani dan profesional.
Bahwa saya akan menjunjung tinggi kode etik intelijen negara di setiap tempat waktu dan dalam keadaan bagaimanapun juga.
Bahwa saya pantang menyerah, dalam menjalankan segala tugas dan kewajiban jabatan.
Bahwa saya akan memegang teguh segala rahasia intelijen negara dalam keadaan bagaimanapun juga.
Lalu disusul penanda tangan Berita Acara Pengangkatan Kepala Badan Intelijen Negara oleh Sutiyoso dan Presiden Joko Widodo.
Pengambilan sumpah ini dihadiri oleh pimpinan lembaga negara, Komisi I DPR, maupun dari Kepolisian RI.
Nampak hadir seperti Pimpinan MPR Oesman Sapta dan Hidayat Nurwahid, Ketua DPR Setya Novanto dan Ketua DPD Irman Gusman.
Hadir juga Ketua KPU Husni Kamil Manik, Wakil Ketua KPK Zulkarnain, Hakim Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dan Wakilnya Komjen Budi Gunawan.
Pimpinan dan anggota Komisi I DPR (mitra kerja Panglima TNI dan Kepala BIN) seperti Ketua Komisi Mahfudz Siddiq dan Hanafi Rais.
Sejumlah anggota Kabinet Kerja juga hadir, seperti Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Menteri Kehutanan Siti Nurbaya, Menpora Imam Nachrowi.
Adapun Letnan Jenderal TNI Purnawirawan Sutiyoso merupakan perwira yang pernah melakukan studi perbandingan di Army Command and Staff College di Australia pada 1989-1990. Dia juga pernah menjalani pendidikan latihan di Brigade 5 Airbone, Aldershot, Inggris. Mantan Gubernur Jakarta itu bahkan pernah menyandang sebagai Komandan Korem Terbaik se-Indonesia pada 1994.
Sebagai lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) tahun 1968, Sutiyoso bahkan pernah bertugas di Kopassus mulai dari jabatan Komando Peleton tahun 1969 hingga menjabat sebagai Asisten Operasi Komandan Kopassus tahun 1991.
Kesuksesan Sutiyoso sebagai penanggung jawab keamanan pada pertemuan pemimpin Forum Kerja Sama Ekonomi Asia (APEC) November 2014 mengantarkan Sutiyoso menjadi Kepala Staf Kodam Jaya berpangkat brigadir jenderal. Hingga pada 1996, dia dipromosikan menjadi Pangdam Jaya. Jabatan ini mengujinya ketika kerusuhan besar terjadi pada 20 Mei 1996, peristiwa 27 Juli 1997.
Baca Juga :
Pengangkatan ini diatur dalam Keputusan Presiden RI Nomor 52/P tahun 2015 tentang pemberhentian dan pengangkatan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
Yakni memberhentikan dengan hormat Letjen (Purn) Marciano Norman dan mengangkat Letjen (Purn) TNI Sutiyoso.
Selain itu, Sutiyoso juga diberikan hak keuangan dan administrasi dan fasilitas lainnya setingkat menteri.
Demi Allah saya bersumpah bawah saya akan setia kepada negara Kesatuan RI yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara RI tahun 1945.
Bahwa saya, akan menjunjung tinggi hak asasi manusia, demokrasi dan supremasi hukum.
Bahwa saya akan menjalankan tugas dan wewenang dalam jabatan saya dengan sungguh-sungguh, seksama objektif, berani dan profesional.
Bahwa saya akan menjunjung tinggi kode etik intelijen negara di setiap tempat waktu dan dalam keadaan bagaimanapun juga.
Bahwa saya pantang menyerah, dalam menjalankan segala tugas dan kewajiban jabatan.
Bahwa saya akan memegang teguh segala rahasia intelijen negara dalam keadaan bagaimanapun juga.
Lalu disusul penanda tangan Berita Acara Pengangkatan Kepala Badan Intelijen Negara oleh Sutiyoso dan Presiden Joko Widodo.
Pengambilan sumpah ini dihadiri oleh pimpinan lembaga negara, Komisi I DPR, maupun dari Kepolisian RI.
Nampak hadir seperti Pimpinan MPR Oesman Sapta dan Hidayat Nurwahid, Ketua DPR Setya Novanto dan Ketua DPD Irman Gusman.
Hadir juga Ketua KPU Husni Kamil Manik, Wakil Ketua KPK Zulkarnain, Hakim Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dan Wakilnya Komjen Budi Gunawan.
Pimpinan dan anggota Komisi I DPR (mitra kerja Panglima TNI dan Kepala BIN) seperti Ketua Komisi Mahfudz Siddiq dan Hanafi Rais.
Sejumlah anggota Kabinet Kerja juga hadir, seperti Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Menteri Kehutanan Siti Nurbaya, Menpora Imam Nachrowi.
Adapun Letnan Jenderal TNI Purnawirawan Sutiyoso merupakan perwira yang pernah melakukan studi perbandingan di Army Command and Staff College di Australia pada 1989-1990. Dia juga pernah menjalani pendidikan latihan di Brigade 5 Airbone, Aldershot, Inggris. Mantan Gubernur Jakarta itu bahkan pernah menyandang sebagai Komandan Korem Terbaik se-Indonesia pada 1994.
Sebagai lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) tahun 1968, Sutiyoso bahkan pernah bertugas di Kopassus mulai dari jabatan Komando Peleton tahun 1969 hingga menjabat sebagai Asisten Operasi Komandan Kopassus tahun 1991.
Kesuksesan Sutiyoso sebagai penanggung jawab keamanan pada pertemuan pemimpin Forum Kerja Sama Ekonomi Asia (APEC) November 2014 mengantarkan Sutiyoso menjadi Kepala Staf Kodam Jaya berpangkat brigadir jenderal. Hingga pada 1996, dia dipromosikan menjadi Pangdam Jaya. Jabatan ini mengujinya ketika kerusuhan besar terjadi pada 20 Mei 1996, peristiwa 27 Juli 1997.