Masuk Hanura, Yusuf Supendi Tak Persoalkan Rekam Jejak Wiranto
Jumat, 15 Maret 2013 - 16:19 WIB
Sumber :
- Antara/ Reno Esnir
VIVAnews - Pendiri Partai Keadilan, Yusuf Supendi, telah resmi bergabung dengan Partai Hanura sekaligus menjadi caleg dari partai yang dipimpin Wiranto itu.
Baca Juga :
Yusuf mengaku masuk Hanura bukan atas alasan figur-figur di partai tersebut, melainkan karena Partai Hanura adalah partai parlemen yang bersih dari kasus-kasus korupsi. Karenanya, ia mengaku tak mempersoalkan rekam jejak sang Ketua Umum, Wiranto, yang disebut-sebut bermasalah dengan kasus-kasus hak asasi manusia (HAM) saat masih menjadi Jenderal aktif.
"Masa lalu, biarlah. Dalam Islam kan ada ajaran untuk melupakan masa kegelapan, seperti masa jahiliyah. Yang penting ada perbaikan-perbaikan ke depannya," ujar Yusuf, usai menjadi khotib salat Jumat, di Masjid Assalam Stekpi, Jakarta, Jumat 15 Maret 2013.
Dia mengatakan memiliki misi tertentu di Hanura, yakni mengurus kaderisasi partai, seperti yang ia lakukan di PKS dahulu. Untuk itu, apabila pimpinan pusat Partai Hanura menawari posisi atau jabatan tertentu, ia akan memilih bidang kaderisasi.
Yusuf akan menerapkan strategi pengkaderan PKS di Partai Hanura. Strategi itu disebutnya SKS. "Sekali ketemu seminggu, atau sekali ketemu sebulan, atau sekali ketemu setahun. Ketemu itu artinya bertemu untuk melakukan pengajian rutin."
Strategi itu akan diterapkan dalam debut perdananya di Bogor, kabupaten yang menjadi daerah pemilihannya untuk Pemilu tahun 2014. Pada 23 Maret ini, akan digelar pengajian yang diikuti 40 pengurus kecamatan Partai Hanura se-Kabupaten Bogor.
"Saya belum tahu Pak Wiranto bisa hadir atau tidak. Tapi informasi (pengajian) itu sudah masuk ke Pak Wiranto," ujar Yusuf.
Pengajian semacam itu, imbuh Yusuf, sudah disepakati diselenggarakan secara rutin pada pekan keempat tiap bulan. Tidak hanya digelar di Bogor, tetapi juga akan digelar untuk pengurus pusat di Jakarta, dan ditargetkan untuk seluruh wilayah se-Indonesia.
Strategi tersebut, kata Yusuf, merupakan kunci soliditas kader-kader PKS. "Saya memulai di PKS itu dari 30 kader, lalu menjadi satu juta kader, sehingga jadi partai yang besar seperti sekarang." (eh)