Hary Tanoe: Perindo Bisa Jadi Partai dengan Syarat...

Hary Tanoe bergabung ke Partai Hanura
Sumber :
  • ANTARA/Zabur Karuru
VIVAnews - Pendiri Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo tidak menutup kemungkinan ormas pimpinannya itu jadi partai politik. Tapi, ada syarat tertentu.

Ia menjelaskan, Perindo bisa menjadi partai politik nanti setelah Pemilu tahun 2014 atau di masa antara tahun 2014 hingga menjelang Pemilu tahun 2019. Sebab, parpol peserta Pemilu tahun 2014 sudah ditetapkan 10 partai, dan tak ada waktu lagi bagi Perindo.

Prasyarat kedua, kata Tanoe, keadaan Indonesia belum berubah menjadi lebih baik atau bahkan justru lebih buruk. Perindo tidak direncanakan menjadi partai melainkan hanya sebagai ormas dengan visi dan misi yang jelas, yaitu memperbaiki keadaan bangsa Indonesia, meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, dan membebaskan Indonesia dari korupsi.


"Saya harus realistis. Seandainya keadaan bangsa kita nanti masih begini-begini saja, kemungkinan (Perindo) akan jadi partai. Tergantung situasi nanti di tahun 2014 sampai 2019," ujar Tanoe, kepada wartawan, seusai menghadiri peluncuran Generasi Semangat Baru di Jakarta, Jumat, 1 Maret 2013.


Tanoe menambahkan, seandainya saja di masa antara tahun 2014 hingga 2019 sudah terlihat tanda-tanda Indonesia menjadi lebih baik, Perindo akan tetap menjadi ormas seperti sekarang. Ia pun akan tetap bertahan di Partai Hanura seperti sekarang.


"Kalau Indonesia sudah bagus, atau sudah ada indikasi ke sana, ya, (Perindo) tidak akan jadi partai," ujar Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) itu.


Bos MNC Group itu mengaku pernyataanya itu bukan pernyataan normatif dan klise. Mendirikan Perindo dan masuk Partai Hanura, dia lakukan agar bisa terlibat langsung dalam gerakan perubahan, melakukan gerakan konkret untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.


Ia mengakui, menjadi pengusaha semata dan menuntut perubahan dari luar, tidak akan banyak membantu. Cara yang paling jitu dan ampuh adalah langsung terlibat dalam gerakan politik praktis, di antaranya, berpartai.


"Omong kosong kalau berjuang dari luar. Harus jadi pemain," terangnya.


Mengenai Hanura sebagai pilihan kendaraan politiknya, Tanoe beralasan bahwa partai pimpinan Wiranto itu adalah partai yang organisasinya cukup solid, hampir tidak ada masalah dengan korupsi selama ini, meski tergolong partai kecil. Menurutnya, banyak partai yang elite-elitenya berkonflik sehingga partai menjadi tidak solid. Ditambah kader-kadernya yang terjerat kasus korupsi.


Hanura, imbuhnya, memang tergolong partai kecil tapi memiliki kelebihan di dua hal itu. Tapi dengan modal dua hal itu dan kerja keras, ia yakin Partai Hanura akan menjadi partai pemenang Pemilu tahun 2014, atau sekurang-kurangnya masuk tiga besar dalam perolehan suara secara nasional dalam Pemilu mendatang.


Lagi pula, berpartai bukanlah tujuan melainkan hanya sarana perjuangan. "Kalau partai jadi tujuan akhir, saya akan cari yang enak, cari partai yang sudah mapan." (adi)