Megawati Kritik Penambahan Wakil Menteri SBY
- Antara/Nyoman Budhiana
VIVAnews -- Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengkritik penambahan posisi wakil menteri dalam kabinet yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut dia, penambahan posisi itu hanya akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Sehingga APBN nanti akan sangat terbebani. Jadi bagaimana bisa efektif kalu keadaan seperti itu berjalan terus," kata Mega di Kantor Pusat DPP PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat 14 Oktober 2011.
"Terkait dengan penambahan wakil menteri itu, pertanyaan saya apakah semua tempat akan diisi ya? Itu yang pertanyaan yang sedang saya pikirkan."
Dia mengatakan, saat menjabat sebagai presiden, dirinya tidak pernah menunjuk seseorang untuk mengisi posisi wakil menteri itu. Selain itu, penambahan posisi wakil menteri itu tidak sejalan dengan agenda reformasi birokrasi yang selama ini dilakukan oleh Indonesia.
"Kalau kita ingin menjalankan reformasi birokrasi, salah satu yang harus dijalankan yaitu harus memperkecil proses jalannya pemerintahan kita supaya menjadi efektif," kata dia.
Megawati mengaku, saat menjadi presiden dirinya memilih pembantu dalam pemerintahan sesuai dengan kehendaknya. Hak itu, kata dia, telah tercantum dalam undang-undang. Namun demikian, dalam sejarah kepemimpinannya, Mega mengatakan tak pernah menunjuk seorang wakil menteri pun. "Mungkin terkait dengan soal gaya, kalau gaya saya beda. Ada orang yang senang dengan gaya eksentrik, ada yang senang dengan gaya moderat. Jadi ya silakan sajalah," kata dia.
Hingga saat ini, setidaknya ada tiga posisi wakil menteri baru dalam kabinet SBY. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Ali Ghufron Mukti diminta mengisi posisi baru di kabinet menjadi Wakil Menteri Kesehatan. Kemudian Direktur Jenderal Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Sapta Nirwandar didapuk mengisi posisi Wakil Menteri Kebudayaan dan Pariwisata.
Sementara itu, Kementerian Pendidikan Nasional yang telah memiliki satu wakil menteri, ditambah satu lagi oleh SBY. Mantan Rektor Universitas Andalas, Musliar Kasim ditunjuk SBY sebagai Wakil Menteri Pendidikan Nasional bidang pendidikan.