Heboh Kontroversi NII, Megawati Angkat Bicara
- Antara/ Andika Betha
VIVAnews - Negara Islam Indonesia (NII) sedang jadi sorotan, terkait dugaan penipuan bahkan tuduhan makar. Menanggapi kontroversi tersebut, mantan Presiden, Megawati Soekarnoputri mengingatkan bahwa Indonesia punya empat pilar kenegaraan.
"Masalah empat pilar ini adalah ideologi, dan saya kira yang namanya ideologi itu perlu direvitalisasi. Empat pilar ini kan Pancasila, NKRI, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika," kata Mega usai menemui pimpinan MRP RI di kediamannya di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Senin 9 Mei 2011.
Terkait soal NII, Mega mengatakan, "NII itu apa? Itu kan Negara Islam Indonesia, sedangkan kesepakatan kita sejak zaman kemerdekaan adalah NKRI," tambah dia.
Masalah NII, jelas Mega, harus dihadang. Sebab, kita punya konstitusi dan untuk mengubah konstitusi itu bukah hal yang mudah. "Saya sangat berharap pada pemerintah untuk tegas kalau kita ideologinya adalah Pancasila. Kalau ada ruang gerak untuk mengganti Pancasila harus dilihat secara hukum formal, aturannya yang harus dilakukan apa," tegas Mega.
Berawal dari kasus hilangnya sejumlah orang, termasuk sejumlah mahasiswa di Malang, Jawa Timur, persoalan NII kini mulai merambah ke ranah hukum. Mantan Menteri Peningkatan Produksi Pangan NII Komandemen Wilayah 9 (NII KW9), Imam Supriyanto melaporkan pimpinan pesantren Al-Zaytun -- yang diduga markas NII -- Panji Gumilang ke Mabes Polri. Atas kasus penipuan.
Tak hanya itu, Imam juga berniat melaporkan pria bernama alias Abu Maarik itu dengan tuduhan makar. Lalu kapan laporan makar diajukan? "Untuk pelaporan makar perlu waktu, tinggal menunggu keberanian pihak kepolisian saja," kata Imam saat dihubungi VIVAnews.com, Minggu 8 Mei 2011.
Namun Panji Gumilang menolak tegas disebut sebagai Presiden NII. Kata dia, NII sudah tamat. (umi)