Ketua DPR Puan Maharani Puji Pencapaian 100 Hari Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

Presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memberikan arahan saat sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2024.
Sumber :
  • ANTARA/Hafidz Mubarak A

Jakarta, VIVA - Ketua DPR RI, Puan Maharani, memuji kinerja 100 hari kerja pemerintah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Puan juga mengaku salut karena publik sangat puas dengan 100 hari kerja pemerintahan Prabowo-Gibran. 

"Apresiasi kepada pemerintahan Pak Prabowo yang walaupun masih belum 100 hari sudah alhamdulillah mendapatkan apresiasi dari masyarakat. Ini merupakan tantangan dari pemerintahan yang sekarang untuk bisa lebih bekerja keras dalam menjalankan pemerintahannya sehingga apapun hasilnya adalah untuk rakyat," kata Puan di Kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 21 Januari 2025.

Ketua DPR RI Puan Maharani.

Photo :
  • Istimewa

Politikus PDIP itu lantas mendorong jajaran pemerintah, untuk bekerja lebih baik lagi untuk mewujudkan program-program prioritas Prabowo-Gibran. Seperti swasembada pangan, swasembada energi, Makan Bergizi Gratis (MBG) dan hilirisasi. Dia juga berharap pemerintah Prabowo-Gibran selalu responsif dan segera memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi.

"Jadi bekerja baik, bekerja dengan lebih semangat dan apapun yang menjadi kekurangannya akan bisa ditindaklanjuti, evaluasi yang terbaik bagi rakyat," kata Puan.

Sebelumnya, Litbang Kompas kembali merilis survei mengenai Tingkat Kepuasan Publik Kepada Pemerintahan Prabowo, yang menunjukkan 80,9 persen responden puas dengan kinerja pemerintahan Prabowo.

Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak 10 tahun terakhir atau sejak era Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo. Pada Januari 2015, pemerintahan Jokowi hanya mendapat angka 65,1 persen atas survei kepuasan publik.

Survei teranyar Litbang Kompas itu digelar dalam kurun waktu 4-10 Januari 2025, yang dilaksanakan kepada 1.000 responden secara acak dengan menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi.