Litbang Kompas: Pemilih PDIP Turut Menyatakan Puas terhadap Kinerja Prabowo

Presiden Prabowo Subianto
Sumber :
  • Sekretariat Presiden

Jakarta, VIVA - Litbang Kompas merilis hasil riset terbarunya terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja 100 hari pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Prabowo mencapai 80,0 persen.

Ada temuan menarik dalam survei terbaru Litbang Kompas. Survei Litbang Kompas dilakukan dalam kurun waktu 4-10 Januari 2025.

Dari survei, hampir tiga perempat bagian responden yang tak memilih Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 justru menyatakan rasa puas dan keyakinan mereka terhadap kinerja pemerintahan saat ini.

Hasil survei menunjukkan hampir tiga perempat bagian responden yang tidak memilih Prabowo-Gibran dalam pemilu lalu justru turut menyatakan rasa puas dan keyakinan mereka terhadap kinerja pemerintahan saat ini,” tulis keterangan dari riset Litbang Kompas yang dikutip pada Senin, 20 Januari 2025.

Pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Para pemilih partai politik pun sepertinya juga menyampaikan kepuasan terhadap 100 hari kinerja Prabowo. Bukan hanya Partai Gerindra dan Koalisi Indonesia Maju, kepuasan juga disampaikan oleh para responden pemilih PDIP.

Hampir semua pemilih partai politik lainnya, termasuk PDIP turut menyatakan rasa puas terhadap kinerja pemerintah,” lanjut keterangan Litbang Kompas.

Dari keterangan Litbang Kompas, hal itu selaras dengan strategi kebijakan politik Prabowo-Gibran yang menggaungkan keberlanjutan kerja pemerintahan sebelumnya. Sementara, di sisi lain juga buka ruang kerja sama dengan kekuatan politik yang sebelumnya berseberangan. 

Selama 100 hari jalannya pemerintahan Prabowo, muncul apresiasi dari beragam kalangan latar politik.

Tingkat kepuasan dalam 100 hari yang dicapai Prabowo berbeda dengan penilaian era kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Saat itu, penilaian publik terhadap kinerja kabinet Jokowi masih dinilai bias pada sosok pasangan Presiden dan Wakil Presiden pilihan responden pemilih.

Pun, ketika itu, apresiasi publik yang tinggi lebih banyak dinyatakan oleh para pemilih Presiden Joko Widodo ataupun parpol pendukungnya. Bukan dari parpol yang berseberangan.